Kota Malang – Dari sejumlah anak yatim piatu yang menjadi binaan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kota Malang yang ada di lima kecamatan di kota Malang, sebanyak 200 yatim piatu dipilih untuk mengikuti program belanja di mall bersama orang tua asuh hari ini, Kamis (07/06).
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kota Malang, M. Fauzan Zenrif dalam kegiatan yang diberi tema Ramadhan Orphan Charity Shopping yang digelar di Hotel Pelangi kota Malang siang hari ini, Kamis (07/06).
“Terimakasih untuk Pak Sekretaris Daerah kota Malang yang sudah berkenan hadir dan membuka acara ini. Baznas Kota Malang saat ini sudah melakukan pendampingan usaha sekitar 20 Madrasah dan ke depannya kami ingin mendirikan Mualaf Centre serta beberapa pabrik yang diharapkan mampu menjadi milik mustahiq. Rencananya bulan Juli mendatangakan ada survei untuk rencana pembangunan lima pabrik tersebut,” ungkap M. Fauzan Zenrif dalam sambutannya.
M. Fauzan juga menginformasikan bahwa Direktorat Ekonomi dan Pengumpulan saat ini sudah mendampingi lebih dari 4.300 masyarakat mustahiq yang tidak mampu yang saat ini sudah mengalami perkembangan ekonomi seperti mulai menabung untuk ibadah umroh, membeli sepeda motor dan 4.000 orang itu sudah terlepas dari rentenir.
“Yang ketiga adalah Direktorat Kesehatan dan Sosial yang selama ini mendampingi para orang lanjut usia (lansia) telah melakukan pengecekan kesehatan para lansia setiap bulan dan memberikan dana konsumsi peserta sebesar Rp.50 ribu dan sudah ada 1400 lebih lansia yang kita dampingi di kota Malang,” ungkap M. Fauzan Z. yang disambut tepuk tangan peserta acara yang mengapresiasi kinerja Baznas kota Malang.
Ditemui di lokasi yang sama Sekretaris Daerah kota Malang, Wasto menyatakan apresiasinya terhadap kerja dan program yang telah dilaksanakan oleh Baznas kota Malang termasuk kegiatan hari ini mengajak anak yatim piatu untuk berbelanja di mall.
“Saya salut dengan ide cerdasnya Baznas kota Malang dalam rangka memberikan bantuan kepada anak yatim yang jumlahnya cukup banyak 1..200 tetapi yang dikumpulkan hanya 200 yang diajak untuk belanja di mall. Ini adalah sebuah pembelajaran kepada anak-anak agar mereka juga merasakan gembiranya di bulan puasa dan saat hari raya Idul Fitri sekaligus memberikan motivasi dan inspirasi bagi anak-anak untuk bekerja keras semoga inspirasi berbelanja di mall tersimpan dalam pikiran anak-anak sehingga pada saatnya siapa tahu yang diajak ke mall bisa jadi pemilik mall nantinya,” ungkap Wasto.
Selain itu, Wasto yang mewakili Pemerintah Kota Malang juga mengapresiasi terhadap pendampingi 4.300 mustahiq yang saat ini telah berhasil menjalankan usahanya sebagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kota Malang.
“Yang kedua saya juga salut dengan Baznas kota Malang yang telah membina UMKM yang jumlahnya cukup signifikan sekitar 4.000 UMKM yang saat ini semuanya sudah menghasilkan dan mampu mencicil pengembalian modal pembinaan yang dipinjamkan Baznas tanpa bunga. Itu luar biasa sehingga secara ekonomi dalam arti kebutuhan duniawi dapat dibina dan ukhrowinya juga dapat berguna untuk peningkatan spiritualnya sehingga seskipun tidak ada jaminannya tetapi karena semangat spiritual membagi kepada yang belum beruntung maka tidak ada yang namanya kredit macet. Ini yang membedakan dengan kredit-kredit yang dikelola oleh lembaga non keagamaan,” ungkap Sekretaris Daerah kota Malang yang ramah ini.
Perlu diketahui, Baznas kota Malang mendapatkan penerimaan hampir mencapai 300 juta dalam setiap bulannya dari pemotongan gaji 7.300 Aparatur Sipil Negara (ASN) sebesar 2,5% untuk zakat penghasilan yang dipergunakan untuk menjalankan program-program pengentasan kemiskinan, pendampingan lansia dan lain sebagainya termasuk kegiatan mengajak yatim piatu berbelanja di Mall bersama orang tua asuh selama sehari.
“Ini salah satu bukti bahwa dengan zakat penghasilan yang dipergunakan dengan benar maka bisa mengentaskan kemiskinan di masyarakat. Saat ini sudah ada 4000 orang yang berhasil dientaskan dari kemiskinan, perlu dilanjutkan lagi oleh Baznas yang juga memerlukan peran orang lain untuk mendukung program tersebut dengan menyalurkan zakat penghasilan mereka dikelola Baznas kota Malang,” pungkas Wasto.
200 yatim piatu di kota Malang melakukan belanja di lima mall yang ada di kota Malang didampingi oleh masyarakat yang akan menjadi orang tua asuh selama satu hari, dimana setiap yatim piatu diberikan dana sebesar Rpo.300 ribu untuk berbelanja kebutuhan mereka. Usai berbelanja, anak yatim piatu akan mengikuti kegiatan buka bersama dan kemudian kembali ke panti asuhan atau tempat tinggalnya masing-masing. (A.Y)