Mahasiswa FTP Universitas Brawijaya temukan metode pengawetan Strawberry

Kota Malang – Tingginya harga jual buah Strawberry di pasaran membuat buah yang memiliki citarasa segar ini banyak dibudidayakan di kalangan petani di Malang Raya. Saat ini buah Strawberry dihargai Rp.50ribu untuk setiap kilogramnya.

Tingginya harga Strawberry tersebut disebabkan kandungan buah berwarna merah tersebut sangat baik bagi kesehatan karena memiliki kandungan vitamin c yang tinggi dan anti oksidan sehingga banyak diolah dalam berbagai menu makanan baik sebagai topping ataupun sajian yang lainnya.

Sayangnya selain kandungan nutrisi dan vitamin, buah Strawberry juga memiliki.kandungan air yang tinggi hingga 92% menyebabkan terjadinya proses pembusukan yang cukup cepat akibat pertumbuhan bakteri dan jenis mikroorganisme lainnya mudah tumbuh. Dampaknya jika buah Strawberry tidak cepat terjual maka akan rusak yang menyebabkan kerugian pada pihak petani atau pedagang buah, juga pada pembeli yang tidak langsung menggunakan buah tersebut dalam produk yang dijualnya.

Mengetahui permasalahan tersebut, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dari Universitas Brawijaya (UB) berusaha menemukan solusi untuk memperlambat proses pembusukan atau menemukan solusi pengawetan buah Strawberry tersebut.

Dari hasil analisa, percobaan dan penelitian yang dilakukan oleh tim dari FTP UB yang beranggotakan Gigih Widyawantoro, Kamsiatun Eka dan Ratri Ike melalui bimbingan dosen Angky Wahyu Putranto tersebut berhasil menghasilkan inovasi yang diberi nama “ZENFON”.

“Saat ini metode dalam penanganan buah strawberry segar maupun olahannya seperti jus buah masih dilakukan secara konvensional, seperti halnya hanya dimasukkan kedalam kulkas tanpa dilakukan pre treatment terlebih dahulu, sehingga buah cepat mengalami kerusakan” tutur Gigih.

Dengan bantuan alat yang diberi nama ZENFON tersebut maka mampu mempreservasi atau mengawetkan buah strawberry segar maupun olahannya dengan menggunakan metode non thermal berupa Integrasi Ozon dengan High Intensity Pulsed Electric Field (HIPEF).

“Dengan alat ini, maka bakteri pada buah dan jus akan direduksi sehingga Strawberry ataupun olahannya tidak mudah mengalami kerusakan dan memperpanjang umur simpan produk,” ujar anggota tim yang lainnya Kamsiatun Eka.

Prinsip kerja dari ZENFON adalah dengan menggunakan tegangan tinggi 35 KV yang dilewatkan pada ruang plasma dan chamber HIPEF.

“Pada ruang plasma, gas Oksigen akan berubah menjadi gas Ozon karena adanya aliran listrik. Begitu pula pada chamber HIPEF ketika terdapat olahan buah berbentuk cair seperti jus yang dimasukkan ke dalam chamber HIPEF, maka jus tersebut akan menjadi steril karena bakteri dalam produk sudah terreduksi. Sementara itu, gas ozon yang terbentuk dapat menghilangkan bakteri pada buah segar karena ozon bersifat desinfektan yang lebih kuat daripada senyawa klorin,” jelas Kamsiatun.

Dengan adanya ZENFON maka diharapkan masyarakat Indonesia khususnya petani Strawberry dapat mengaplikasikannya sehingga buah tidak mudah rusak sehingga mengurangi potensi kerugian akibat kebusukan buah Strawberry. (A.Y)

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini