Home / Berita / Umum / KAHMI Brawijaya Gelar Dialog Kebangsaan Penataan Kader HMI

KAHMI Brawijaya Gelar Dialog Kebangsaan Penataan Kader HMI

Kota Malang – Melihat kondisi yang ada saat ini pada lembaga ekstra mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sekaligus memanfaatkan momentum akhir bulan Syawal ini, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Universitas Brawijaya (KAHMI UB) menggelar halal bihalal serta dialog kebangsaan dengan tema Penataan dan Kanalisasi Kader HMI di Hotel Sahid Montana II, Sabtu (14/07).

Dialog kebangsaan KAHMI UB yang menghadirkan Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani AR , Ketua Ikatan Dokter Indonesia dr Daeng Faqi hingga Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika tersebut banyak menyoroti kondisi saat ini pada kelompok mahasiswa HMI yang dinilai mengalami penurunan baik secara kuantitas ataupun kualitas.

“Coba kita lihat dari tahun ke tahun dimana mahasiswa yang bergabung menjadi anggota HMI jumlahnya semakin sedikit dibandingkan jumlah mahasiswa baru yang diterima setiap tahunnya,” ungkap Rektor Universitas Brawijaya, Nuhfil Hanani mengawali dialog kebangsaan tersebut.

Hal senada juga disampaikan oleh Koordinator Presidium KAHMI UB, Adam Winarso yang menegaskan bahwa kelompok mahasiswa HMI saat ini rasanya semakin terpinggirkan yang berdampak pada semakin menurunnya kader HMI setiap tahunnya. Penurunan jumlah kader organisasi ekstra tersebut diakui Adam terjadi hampir di semua kelompok mahasiswa ekstra yang lain pula.

“Karena dilabeli mahasiswa ekstra, maka selama ini diberi stigma tidak boleh masuk ke dalam wilayah kampus. Padahal kehidupan berorganisasi melalui lembaga ekstra kampus ini sangatlah penting,” ungkap Adam Winarso kepada awak ADADIMALANG.

Dari semakin minimnya mahasiswa bergabung dengan lembaga mahasiswa ekstra, membuat para sarjana lulusan kampus hanya memiliki kemampuan akademisi semata tanpa memiliki kemampuan organisasi yang memadai untuk bekerja.

“Bekerja kan tidak hanya mengandalkan kompetensi akademisi semata, kemampuan berorganisasi tentu dibutuhan dalam manajemen perusahaan. Cepat lulus tapi tidak memiliki kemampuan berorganisasi, ini harus dibenahi,” ungkap Adam Winarso. (A.Y)

Tag:

Tinggalkan Balasan