Kota Malang – Diraihnya penghargaan Kalpataru oleh inisiator Kampung Glintung Go Green (3G) Bambang Irianto tidak menghentikan kampung dengan gerakan ‘Menabung Air’ tersebut untuk terus berprestasi. Kali ini, Kampung 3G kembali diusulkan untuk menjadi nominator Kampung Proklim yang dilaksanakan setiap tahun oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Dalam mencari data dan validasi informasi, tim verifikasi dari Kementerian Lingkungan Hidup mulai pagi hari tadi (31/07) mendatangi Kampung Glintung Go Green untuk melakukan pengecekan secara langsung di lapangan
“Kampung Glintung Go Green (3G) ini diusulkan menjadi Kampung Proklim pada tahun ini. Dan kami hari ini melakukan verifikasi lapangan dengan datang ke 3G termasuk mewawancarai warga,” ujar verifikator Proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Komang Tri Wijaya pagi tadi.
Usai melakukan kunjungan ke beberapa lokasi seperti Pico Hydro yang menggunakan air sungai sebagai sumber energi, mini sumur injeksi, biopori, taman vertikal dan fasilitas lainnya, Komang Tri Wijaya menuju Joglo 3G yang bersamaan dengan adanya rombongan penggerak PKK dari kabupaten Pasang Kayu provinsi Sulawesi Barat yang datang berkunjung ke Kampung 3G.
“Wah ini kebetulan sekali saya datang bersamaan dengan rombongan yang datang kesini untuk studi banding, sehingga saya juga bisa melakukan penilaian secara langsung bagaimana cara menerima dan mengelola kunjungan wisatawan di Kampung 3G ini,” ungkap Komang Tri Wijaya.
Dalam sambutannya, Komang Tri Wijaya menyatakan sempat kebingungan untuk membuat catatan ataupun penilaian setelah melakukan kunjungan menyeluruh ke Kampung 3G tersebut.
“Untuk wilayah perkotaan Glintung Go Green (3G) ini sedikit berbeda dibandingkan dengan wilayah lain yang sudah pernah saya kunjungi untuk diverifikasi. Mungkin perbedaan inilah yang nanti bisa menjadi nilai plus bagi Kampung 3G. Jujur setelah berkeliling saya justru bingung mau bertanya dan mencatat apa. Tapi terimakasih sudah mengajak berkeliling ke Kampung 3G dan memberikan pengalaman yang luar biasa ini,” ungkap Komang Tri Wijaya.
Beberapa keunikan Kampung 3G yang membuat Komang terkesan adalah semua lokasi Kampung 3G sudah ditata dengan baik dan ada komitmen masyarakat yang sangat sangat baik sehingga hasilnya tidak mengecewakan.
“Yang kami kunjungi untuk diverifikasi adalah untuk Proklim kategori utama yang memiliki nilai 81% ke atas dimana diharapkan bisa direplikasi atau tokoh lingkungannya bisa mereplikasi ke 10 wilayah lain untuk naik level Proklim kategori Lestari,” ujar Komang Tri Wijaya.
Saat ditanya tentang Bambang Irianto yang sudah banyak melakukan replikasi dan membina wilayah lain, Komang menyatakan nanti jika hasil verifikasi menunjukkan hal tersebut maka Kampung 3G bisa diusulkan kembali untuk menjadi Kampung Proklim dengan kategori di atasnya yaitu Proklim Lestari di tahun mendatang.
Ditemui di sela-sela penilaian, inisiator Kampung 3G Bambang Irianto menyatakan niat awal membangun Kampung 3G adalah untuk mengatasi masalah kampung banjir.
“Dapat penghargaan Proklim ya Alhamdulillah, tidakpun tidak masalah karena yang penting masalah banjir dan masalah kampung kami yang lainnya sudah terselesaikan,” ujar Bambang Irianto.
Bambang mengakui Kampung 3G memang selalu berkembang untuk mengatasi permasalahan yang muncul terkait dengan perubahan iklim saat ini.
“Seperti energi juga sudah mulai jadi masalah saat ini, sehingga Kampung 3G membuat Pico Hydro sebagai salah satu solusi masalah energi,” pungkas Bambang. (A.Y)