Kota Malang – Apa yang selama ini diprediksi oleh mantan Gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad tentang jalannya birokrasi dan Pemerintahan Daerah (Pemda) saat ini mulai terbukti dengan kurang lebih 70 Kepala Daerah yang tertangkap Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberap waktu yang lalu.
“Menurut saya ada yang salah dalam pengelolaan Pemerintahan Daerah karena ditemui banyak pelanggaran dan ketidakpatuhan serta pelanggaran aturan oleh Kepala Daerah hingga tertangkap tangan oleh KPK,” ujar Fadel Muhammad kepada ADADIMALANG.
Fadel Muhammad yang sejak lama telah fokus pada bidang kewirausahaan di bidang sektor Privat khususnya Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa survey dari Kementerian Aparatur Negara (KemenPAN RB) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan di Pemerintah Daerah rendah dimana hal tersebut menunjukkan adanya suatu kesalahan dalam pengelolaan manajemen Pemerintah Daerah..
“Saat saya kuliah S2 saya membuat model Pemerintah Daerah yang ideal dan bagus yang saat ini banyak disebut sebagai ‘Model Fadel’ dimana hal tersebut saya buat berdasarkan pengalaman kerja di dunia swasta yang saya terapkan saat menjadi Gubernur Gorontalo dengan menjalankan konsep kewirausahaan di Pemerintah Propinsi Gorontalo. Jika di swasta dapat deviden, tetapi di pihak Pemda maka bayarannya adalah kepercayaan dimana hal itu terbukti saat Kepala Daerahnya terpilih kembali dengan suara yang cukup tinggi,” ungkap Fadel Muhammad.
Dengan menerapkan konsep ‘Model Fadel’ yang inti sarinya adalah kemampuan manajemen untuk mengelola kinerja, Fadel meyakini maka kinerja setiap Pemerintah Daerah akan bisa diukur dan akan menuju ke kondisi yang lebih baik setiap waktu.
“Ada tiga wariabel yang mempengaruhi kemampuan manajemen kewirausahaan Pemda yang akan menjadikannya bagus itu antara lain kondisi suatu wilayah Pemerintah Daerah, Budaya Birokrasi dan pengaruh dari luar,” ungkap Fadel Muhammad.
Diakui Fadel meski ‘Model Fadel’ ini telah terbukti dibeberapa daerah yang mereplikasi dan menerapkannya, namun tiga kendala terbesar seringkali dtemui dalam mewujudkan kewirausahaan di pemerintah daerah seperti Mindset Birokrasi, mental birokrasi yang susah berubah dan birokrat enggan berpindah tempat kerja jika sudah ada di posisi yang nyaman.
Dari pengalaman menjadi Gubernur Gorontalo dan penerapan ‘Model fadel’ tersebut membuat Fadel Muhammad akhirnya dianugerahi gelar Guru Besar oleh Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) pagi hari ini, Kamis (23/08).
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB), Bambang Supriyono menyatakan keberhasilan Fadel Muhammad mendapatkan gelar Guru Besar tersebut bukanlah suatu hadiah melainkan melalui proses cukup panjang yang memakan waktu hampir Delapan tahun lamanya.
“Fadel Muhammad di sela-sela kesibukannya telah mengajar di FIA UB ini cukup lama dan memenuhi semua persyaratan untuk memperoleh gelar sebagai Guru Besar DIA UB,” ujar Bambang Supriyono.
Menurut Bambang Supriyono, konsep ‘Model Fadel’ yang berhasil diciptakan dan diterapkan oleh Fadel Muhammad tersebut merupakan terobosan baru di bidang administrasi negara menuju terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan kinerja terukur dari Pemerintah Daerah yang menerapkan konsep kewirausahaan tersebut.
“Fadel Muhammad sangat kompeten dalam hal tersebut karena sudah diterapkan selama beliau menjabat sebagai Gubernur dan Menteri dengan salah satu konsepnya tentang kewirausahaan birokrasi. Saya kira mewirausahakan birokrasi itu terkait dengan bagaimana mengembangkan potensi ekonomi lokal sesuai dengan local wisdom untuk kesejahteraan masyarakat daerah tersebut,” ungkap Bambang Supriyono. (A.Y)