Kampung tematik mampu meningkatkan kemandirian warga dan memenuhi beberapa kebutuhan pokok sehingga berpengaruh pada tingkat inflasi.

ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Peresmian Kampung Semar (Senang Menanam Ramai-Ramai) di wilayah RT 6 RW 2 Kelurahan Arjosari kota Malang dihadiri oleh banyak pejabat dan tokoh di Kota Malang. Selain Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM., Camat Blimbing dan lurah-lurah di wilayah Blimbing dan puluhan tamu dari National University of Singapore dan Teknik Industri Universitas Brawijaya, Febrina selaku Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang juga nampak hadir di lokasi.

Kepala BI Malang ini sejak siang hari telah berkunjung ke Rumah Prestasi Glintung Go Green (3G) dengan inisiatornya Ir. Bambang Irianto yang juga pembina dari Kampung Semar Arjosari.

Usai melihat langsung perkembangan kampung tematik Glintung Go Green (3G) yang banyak dikunjungi dan dilakukan replikasi di berbagai wilayah termasuk di Malang Raya, Pasuruan dan di luar Jatim, Kepala BI Malang menyampaikan pihaknya menyambut sangat baik yang telah dibangun oleh Glintung Go Green (3G) dengan tokohnya Ir. Bambang Irianto sebagai local champion.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Febrina saat berdialog bersama Pembina Lingkungan Tingkat Nasional asal Kota Malang Ir Bambang Irianto yang merupakan inisiator Kampung 3G dan Pembina Kampung Semar Arjosari (Foto : Agus Yuwono)
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Febrina saat berdialog bersama Pembina Lingkungan Tingkat Nasional asal Kota Malang Ir Bambang Irianto yang merupakan inisiator Kampung 3G dan Pembina Kampung Semar Arjosari (Foto : Agus Yuwono)

“Terutama kegiatan di Kampung Semar sebagai bentuk aplikasi urban farming untuk pengendalian inflasi yang sesungguhnya, ini akan dapat membuat masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya sendiri untuk bahan pangan sayur, buah, ikan, dan obat-obatan herbal. Apalagi terintegrasi dengan aspek hijau untuk keberlanjutan lingkungan seperti antisipasi banjir dengan biopori, pengolahan sampah baik rumah tangga dengan magot dan sampah plastik,” ungkap Febrina.

Menurut perempuan ramah ini, pengaplikasian konsep urban farming di Kampung Semar juga lebih menarik karena ada aspek estetika yang ditampilkan sehingga lingkungan hunian menjadi lebih nyaman dan rindang.

“Harapan kami kampung seperti Glintung Go Green ataupun Kampung Semar juga dapat direplikasi di daerah lain. Saya sudah cukup banyak melihat kampung serupa, namun belum ada yang seperti Kampung Semar karena terintegrasi dan indah,” ungkapnya.

Ditegaskan, Kantor Bank Indonesia Malang sejak tahun 2013 lalu telah mendukung Glintung Go Green (3G) dan pada tahun 2024 ini akan kembali dilanjutkan karena keberadaan Glintung Go Green (3G) udah terbukti memiliki dampak yang sangat positif bagi ekonomi keberlanjutan. 

Transformasi kampung menjadi kampung tematik yang menjadi destinasi wisata dan pendidikan, memunculkan  banyaknya pelaku UMKM yang memproduksi produk olahan hasil panen tanaman warga atau produk lain yang dapat mempengaruhi tingkat perekonomian warga kampung. Yang tentunya akan berdampak pada daya beli masyarakat. 

“Dengan transformasi menjadi kampung tematik tersebut masyarakat telah dapat menciptakan supply sendiri sehingga demand berkurang untuk beberapa komoditas inflasi seperti cabai dan bumbu-bumbuan lainnya, serta sayur sehingga turut membantu inflasi tidak terlalu tinggi. Munculnya UMKM dari pengembangan kampung sebagai destinasi wisata tentunya patut dikembangkan lebih lanjut karena dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Namun perlu manajemen yang baik agar lebih teratur waktu kunjungan dan lokasi pembelajarannya dimana one subject to discuss and improve menjadi unit usaha baru,” jelas Febrina.

Mengakhiri wawancara, Febrina menyatakan Bank Indonesia (BI) akan terus mendukung pengembangan ekonomi daerah, termasuk keberadaan kampung tematik seperti Glintung Go Green, Wonosari Go Green dan juga Kampung Semar yang baru diresmikan oleh Pj Wali Kota Malang Senin kemarin.

“Tentunya dalam koridor kami di Bank Indonesia sebagai bank sentral, kami berharap kampung tematik akan terus tumbuh dan berkembang dengan tujuan pembelajaran dan menjadi ikon wisata hijau di Kota Malang,” pungkas Febrina selaku Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang. (A.Y)