Kabupaten Malang – Dalam rangkaian program yang diberi tajuk ‘Doktor Mengabdi’, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Brawijaya (LPPM UB) melaksanakan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk memfasilitasi kegiatan Bengkel Kreatif Anak Muda di Desa Gondowangi, Wagir kabupaten Malang.
“Program Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya ini dilaksanakan selama Enam bulan sejak bulan Juli 2018 yang diorientasikan untuk menemukan solusi berupa peningkatan kapasitas kelembagaan Karang Taruna dengan melakukan penataan kelembagaan dan manajemen kegiatan usaha bisnis,” ujar Ketua Tim Doktor Mengabdi LPPM UB, Aan Eko Widiarto.
Karang taruna desa Gondowangi tersebut difasilitasi untuk membentuk unit teknis Bengkel Kreatif Anak Muda sebagai wadah pemberdayaan.
Sementara itu anggota tim LPPM UB yang juga seorang Sosiolog, Dhanny Septimawan Sutopo menjelaskan bahwa program yang dilaksanakan tersebut juga untuk menampung kreativitas anak muda dan sebagai tempat untuk meningkatkan keahlian terutama dalam pembuatan merchandise dari sisi design dan pemasaran.
“Saat ini kreatifitas bisnis yang sudah ada dan perlu dikembangkan adalah produksi sketsa wajah baik printing maupun lukis serta produksi lampu gantung,” ujar Dhanny.
Dalam rangka mendukung pengembangan bengkel kreatif anak muda tersebut, menurut anggota tim dari bidang keteknikan yakni Sugiarto akan dilakukan pelatihan dan musyawarah.
“Produksi yang sudah ada perlu dikembangkan kualitas maupun kuantitasnya dan aspek pemasaran juga perlu diperkuat. Kualitas dan kuantitas produksi dilakukan dengan pengadaan peralatan yang diperlukan, sedangkan aspek pemasaran strategi yang dilakukan yaitu dengan pelatihan dan musyawarah pembuatan merk dagang,” ungkap Sugiarto.
Ketua Tim Doktor Mengabdi LPPM Universitas Brawijaya, Aan Eko Widiarto menjelaskan bahwa strategi perluasan pemasaran juga dilakukan dengan pembuatan website Bengkel Kreatif yang di dalamnya juga mampu melakukan e-commerce dengan konsumen baik di dalam maupun di luar negeri.
“Program Doktor Mengabdi ini diharapkan dapat mendorong kegiatan ekonomi produktif untuk mewujudkan pengembangan usaha menuju kemandirian setiap anggota masyarakat terutama generasi muda di sekitar lingkungan Universitas Brawijaya,” ungkap dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya ini.
Selama ini aktivitas karang taruna di desa Gondowangi dimotori sekitar 20 pemuda yang berpotensi sebagai elemen penggerak ekonomi desa, meskipun kepengurusan Karang Taruna desa Gondowangi masih belum melaksanakan fungsinya dengan baik karena tidak mempunyai program kerja yang jelas.
“Banyak potensi anak muda yang dapat dikembangkan dan dikolaborasikan dengan even-even budaya dan pariwisata yang secara rutin diselenggarakan desa. Dan hasil kreativitas anak muda dapat menjadi produk khas atau oleh-oleh khas desa Gondowangi yang dipasarkan ke daerah sekitarnya,” ungkap Aan Eko Widiarto.
Sementara itu, Kepala Desa Gondowangi, Danis Setya Budi Nugroho menegaskan bahwa pihak Pemerintahan Desa Gondowangi sangat menyambut baik program Doktor Mengabdi yang dilaksanakan oleh LPPM Universitas Brawijaya.
“Semoga dengan program ini maka kegiatan Bengkel Kreatif Anak Muda Desa Gondowangi ini harapannya dapat berjalan efektif dan efisien, serta mampu diterapkan secara berkelanjutan (sustainable) dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Gondowangi secara umum,” ungkap Danis Setya Budi Nugroho. (A.Y)