Difi : Kurangi Impor dan Perbanyak Berwisata Dalam Negeri

Sebagai upaya menguatkan nilai tukar rupiah.

Kota Malang – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah di perdagangan hari ini, Kamis (14/2). Pagi ini rupiah bergerak dari angka Rp.14.071 untuk satu dolar Amerika (USD) dan malam ini terpantau semakin melemah di angka Rp.14.105,00 dan diprediksi akan semakin melemah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah menjelaskan bahwa kejadian naik turunnya nilai rupiah merupakan hal yang wajar dan biasa terjadi.

“Ketidakstabilan nilai tukar Rupiah yang kadang melemah dan menguat itu adalah suatu hal yang biasa. Jadi memang kemarin itu Rupiah sempat menguat, jadi sekarang yang dibutuhkan adalah kestabilan,” ujar Difi di sela-sela acara kuliah tamu Banking Lecture Update Series di Universitas Brawijaya (UB) siang ini, Kamis (14/02).

Dalam Kuliah tamu yang bertemakan “Urgensi Sistem Pembayaran dan Peran Strategis Bank Sentral Dalam Penguatan Sektor Keuangan di Indonesia’ tersebut Difi menjelaskan jika masalah di kurs rupiah tersebut disebabkan masalah dalam transaksi berjalan yang tinggi.

“Transaksi berjalan tersebut mengakibatkan nilai rupiah itu memiliki tekanan, seperti transaksi ekspor impor,” tambahnya.

Dimana saat in diketahui bahwa saat ini Indonesia masih banyak melakukan import seperti bahan makanan, pakaian, kebutuhan sehari-hari, barang elektronik hingga barang-barang mewah. Akibatnya nilai rupiah dinilai masih rawan nilai tukarnya.

Menurut Difi, usaha yang bisa dilakukan secara serentak guna menguatkan kembali nilai rupiah adalah dengan mengurangi impor produk dan menyukai produk buatan anak negeri.

“Untuk menguatkan kembali nilai tukar Rupiah kita harus mengurangi impor dan juga memperbanyak ekspor. Jangan terlalu banyak membeli produk yang berasal dari luar negeri, selain itu juga Kita harus mencari devisa negara yang banyak,” tegas Difi.

Devisa negara yang berpotensi membantu menguatkan nilai tukar Rupiah saat ini di antaranya adalah sektor pariwisata, sehingga Difi menghimbau agar warga negara Indonesia mengurangi berwisata ke luar negeri dan diganti dengan wisata dalam negeri mengingat pesona wisata di daerah Indonesia tidak kalah dengan pesona wisata yang dimiliki oleh luar negeri . (Jaz)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan