Kader Lingkungan Kota Malang menyusun program kerja di Rumah Prestasi Glintung Go Green (3G).
ADADIMALANG – Suasana di RW 19 kelurahan Purwantoro, kecamatan Blimbing pagi tadi nampak berbeda dengan hari-hari biasanya.
Hal ini disebabkan pengurus RW 19 yang biasa disebut dengan Wonosari Go Green ini sedang kedatangan tamu para Kader Lingkungan sekota Malang untuk melakukan peninjauan ke kampung yang terkenal dengan urban farmingnya ini.
Usai menyanyikan lagu Garuda Pancasila sebagai tradisi bila melakukan kunjungan ke Wonosari Go Green, para Kader Lingkungan kota Malang juga mengikuti agenda keliling kampung sekaligus showing ke beberapa spot andalan Kampung Wonosari Go Green seperti Rumah Toga dengan jumlah tanaman toga lebih dari 150 jenis, lorong cinta, pojok gaul hingga Taman Garuda.
Pembina Kader Lingkungan kota Malang, Ir. Wasto menyampaikan kekagumannya akan perkembangan Wonosari Go Green yang telah berhasil menjadi kawasan hijau dan nyaman untuk ditinggali.
“Semangat untuk berubah dan juga menanam sudah berjalan secara massif di Wonosari Go Green dan rasa kebersamaan seperti ini yang sulit ditumbuhkan saat akan membangun kampung atau memperbaiki lingkungan sekitar,” ungkap mantan Sekretaris Daerah Kota Malang tersebut.
Saat ditanya alasan memilih Wonosari Go Green sebagai lokasi kunjungan Kader Lingkungan, Wasto dengan tegas menyatakan kader lingkungan jika ingin belajar tentang lingkungan maka harus belajar kepada ahlinya.
“Kenapa ke Wonosari Go Green? Karena kalau kita ingin belajar ya harus kepada ahlinya. Wonosari Go Green ini kan binaan Bambang Irianto yang prestasi dan kepiawaiannya dalam hal lingkungan sudah diakui secara nasional ataupun internasional. Makanya kita harus belajar kepada Bambang Irianto yang sudah terakui,” ungkap Wasto.
Usai melaksanakan kunjungan ke Wonosari Go Green, Kader Lingkungan kota Malang juga berkunjung ke Rumah Prestasi 3G (Glintung Go Green) sekaligus menggelar rapat penyusunan program kerja Kader Lingkungan yang baru terbentuk ini.
“Kader Lingkungan ini nantinya saya harapkan sebelum mengajak orang lain untuk membenahi lingkungan maka dirinya sendiri harus melakukan terlebih dahulu. Oleh karenanya maka sebelum rapat penyusunan program ini maka para kader lingkungan mengikuti materi dari sang maestro, Bambang Irianto,” ungkap Wasto.
Dalam materinya, selain menyampaikan proses pembangunan kampung dan memperbaiki lingkungan, Bambang Irianto menyampaikan beberapa langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam mengatasi persoalan lingkungan, termasuk banjir yang kini kerap terjadi di kota Malang. (A.Y)