Hikmah Ramadhan Hari ke 16.
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Kekayaan bukanlah tentang banyaknya harta. Namun kekayaan sesungguhnya adalah kekayaan jiwa (hati yang merasa cukup).” [HR Bukhari dan Muslim]
Pernyataan tersebut membuktikan bahwa Islam memprioritaskan hal yang spiritual di atas yang material.
Islam menempatkan harta benda bukan sebagai kekayaan yang hakiki. Karena ternyata manusia memiliki kecenderungan tamak. Betapa banyak orang dengan harta melimpah tapi tak bahagia betapa banyak pejabat penting yang banyak uang dihantui ketidaktenangan dan seterusnya.
Kaya yang selalu diidentikkan dengan bahagia menurut hadits itu berpusat pada jiwa kepuasan batin, qanaah, lalu mensyukuri karunia adalah kekayaan sesungguhnya.
“Kekayaan sejati bukan diukur dari banyaknya harta yang kamu miliki, melainkan diukur dari hatimu yang merasa cukup,” pungkas Pengasuh PPIQ Darul Hidayah. (A.Y)