Hikmah Ramadan Hari Ke 18.
ADADIMALANG – Rasulullah Muhammad Shallallahu’Alaihi Wassalam bersabda : ”Bersikaplah kepada anak yatim, seperti seorang bapak yang penyayang.” (HR. Bukhari).
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa semua orang harus mengasihi dan menyayangi anak yatim.
“Dengan kasih sayang yang kita berikan berarti kita termasuk orang yang peduli terhadap anak-anak yatim, karena salah satu sifat akhlak mulia adalah menyantuni anak yatim dengan penuh keikhlasan,” ungkap Pengasuh PPIQ Darul Hidayah Kota Malang, Gus Hisa Al Ayyubi.
Menurut Gus Hisa, pada hakekatnya menyantuni anak yatim adalah suatu kewajiban bagi umat Islam sebagaimana firman Allah SAW : “Dan berbuat baiklah kepada ibu bapak dan kaum kerabat serta anak-anak yatim dan orang –orang miskin.”(QS. Al-Baqarah : 83).
Menyantuni anak yatim karena anak-anak yatim itu membutuhkan pertolongan dan kasih sayang dari umat Islam yang lainnya.
Menurut pria yang juga mengasuh Majelis Hikmah Islam ini, dalam menjalani kehidupan dunia manusia selalu merasakan keadaan yang bahagia maupun kedaan yang menderita.
“Apapun yang terjadi dalam menjalani kehidupan dunia ini, jika kita sabar menghadapinya maka roda kehidupan akan berjalan dengan baik. Banyak anak yang saat terlahir di dunia ini sudah kehilangan ayahnya sehingga menjadi yatim,” ungkap Gus Hisa.
Menurit Gus Hisa, Islam selalu mengajarkan agar selalu bersikap kasih sayang terhadap sesama manusia, apalagi terhadap anak yatim. Sesungguhnya anak yatim adalah manusia yang paling membutuhkan pertolongan dan kasih sayang.
“Jika kita melihat seseorang yang penyayang kepada anak-anak yatim dan menyantuni mereka. Maka berarti dia adalah orang yang berbudi dan berakhlak mulia. Maka ada beberapa amal perbuatan yang baik untuk menyantuni anak yatim seperti memenuhi kebutuhan pokoknya, memberikan kasih sayang, memberikan Pendidikan dan menjaga hartanya,” ujar Gus Hisa Al Ayyubi.
Anak yatim memiliki posisi yang istimewa dalam Islam, sehingga jika ada yang menyantuni anak yatim maka santunilah dengan penuh keikhlasan, karena sesungguhnya menyantuni anak yatim tidak perlu mempunyai harta yang melimpah atau kekayaan yang kaya raya. (A.Y)