ADADIMALANG – Dalam rangka bangkit dari kondisi pandemi akibat Covid-19, Wali Kota Malang akan berpijak pada tiga prinsip utama yakni adaptif, berkarakter yang kuat dan visioner.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Malang Drs H. Sutiaji saat menjadi narasumber acara dialog hari ini, Rabu (16/06/2021).
“Adaptif dan identitas diri, nomer tiga futuristik atau visioner. Jangan pernah memandang bahwa hari ini cukup hari ini, harus ke depan. Sehingga mempunyai idealis punya gagasan terus-menerus karena punya masa depan,” ujar Wali Kota Sutiaji.
Adaptif pada masa pandemi covid-19 dilakukan dengan menyesuaikan diri dengan keadaan, meskipun masih dalam masa pandemik Covid-19 bukan berarti kreatifitas terhenti.
“Justru dalam situasi seperti ini kreatifitas harus terus diasah dan dimaksimalkan. Konsep tersebut kemudian dipadukan dengan cara berfikir yang visioner,” ungkap Wali Kota Malang.
Kota Malang mulai membangun kembali sektor perekonomian dimana tulang punggung utamanya adalah sektor ekonomi kreatif UMKM. Demi memaksimalkan hal tersebut, Pemkot Malang menginisiasi adanya Malang Digital Service (Maldis) untuk mendekatkan produsen dan konsumen karena saat ini kekuatan ekonomi mulai bergeser dari transaksi langsung menuju e-commerce.
“Bagaimana antara demand dan perusahaan bisa nyambung harus kita kuatkan itu,” ujar Walikota Malang.
Selain Maldis ada 4 lagi strategi percepatan yaitu Malber (Malang berbagi), penguatan penthahelix selama masa covid 19, Malherb (Malang Herbal), pengembangan produk herbal sebagai alternatif suplemen kesehatan masyarakat, Malpro (Malang Beli Produk Lokal), mendorong penguatan ekonomi dan UMKM Lokal dan Malba (Malang Bahagia), puncaknya adalah Malang bahagia.
“Kalau bahagia, imunnya kuat. Kalo memandang sesuatu jangan hanya dilihat saat ini, tapi apa sih yang terjadi dan bagaimana kita bisa mengatasi,” pungkas Walikota Sutiaji. (A.Y)