Terus melakukan penguatan internal dan inovasi agar dapat beroperasi dan bertahan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
ADADIMALANG – Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang kemudian diperpanjang dan dirubah menjadi PPKM Level 4 di wilayah Malang Raya, diakui menjadi masa-masa terberat bagi dunia industri di Malang Raya.
Hal ini disebabkan para pelaku usaha di bidang pariwisata harus tutup atau tidak beroperasional lebih satu bulan lamanya akibat kebijakan tersebut.
Hawai Group Malang sebagai salah satu destinasi wisata terbesar di Malang Raya yang memiliki Empat park utama yakni Hawai Waterpark Malang, Malang Night Paradise, Malang Smart Arena, dan Museum Ganesya mengaku sangat terdampak dengan penerapan PPKM, yang kali ini kembali diperpanjang.
“Jelas kami sangat terdampak dan merugi dan kami tentu merasa bingung. Tapi ya bagaimana, tingkat penyebaran virus ini makin tinggi terutama di Malang Raya sehingga kita tetap harus mendukung pemerintah, apalagi kalau bukan untuk kebaikan bersama,” jelas Direktur Utama Hawai Group Malang, Bambang Judo Utomo.
Bambang mengakui dalam kondisi saat ini dirinya tidak bisa menyatakan bahwa kondisi Hawai Group Malang saat ini baik-baik saja, tapi keselamatan dan keamanan kolektif jauh lebih penting sehingga Hawai Group tetap patuh dan tidak pernah memaksa buka.
“Sebagai destinasi wisata yang ramai saat liburan sudah otomatis pemerintah bakal berpikir kalau kita mengundang keramaian, padahal di dalam sendiri protokol kesehatannya ketat dengan pembatasan jumlah pengunjung dan lain sebagainya. Kita juga minta karyawan semua untuk menjaga kesehatan, dan semua kita wajibkan vaksinasi,” ujar Direktur Utama Hawai Group Malang.
Jika diperbolehkan beroperasional dalam kondiai pandemi yang belum usai, Bambang lebih lanjut menegaskan Hawai Group Malang berencana menerapkan peraturan kartu vaksin sebagai syarat masuk di salah satu park yakni Malang Smart Arena, sementara untuk park lain akan menyusul namun kesemuanya masih tergantung dari kapan PPKM bakal segera selesai dulu dan levelnya diturunkan.
“Kalau level PPKM sudah turun dan diijinkan maka kami akan segera start, dimana pengunjung akan kita berikan banyak kemudahan lewat potongan harga tiket yang dijual secara presale dan potongan sampai 50 persen dari harga normal kita selama pandemi,” ungkap pria berkumis yang ramah ini.
Selain menerapkan banyak strategi di bidang marketing dan inovasi pelayanan, Hawai Group Malang diakui Bambang telah banyak melakukan pelatihan untuk internal karyawan sendiri dengan tujuan pengembangan wawasan dan pelayanan.
“Kita tidak banyak melakukan pengurangan karyawan, malah ada beberapa sektor yang kita rekrut SDM baru untuk pengembangan di bidang pelayanan dan nilai perusahaan kita. Intinya kita banyak menggunakan waktu luang ini untuk memperbaiki dan berbenah diri,” ungkap Bambang yang merasa dunia pariwisata tidak terlalu mendapat perhatian dari pemerintah yang sibuk fokus penanganan Covid-19.
Terkait destinasi besar lain di Malang Raya yang beberapa waktu lalu telah menyatakan bangkrut, Bambang menegaskan jika kebijakan pemerintah terus seperti saat ini maka tidak menutup kemungkinan Hawai Group Malang dalam waktu yang tidak lama lagi akan tumbang atau tidak mampu bertahan lagi meski telah mencoba pelbagai cara untuk tetap bertahan dalam kondisi pandemi saat ini. (A.Y)