Rencana pengembangan fakultas vokasi Universitas Brawijaya telah sesuai dengan visi yang telah ditetapkan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi RI.
ADADIMALANG – Diresmikannya Gedung Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya (UB) dan penggunaan gedung Laboratorium Industri Kreatif diapresiasi oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc..,Ph.D yang hadir dalam peresmian tersebut Rabu (02/01/2202)
Gedung Laboratorium Vokasi dan Industri Kreatif yang diresnikan tadi pagi terletak di areal kampus II Universitas Brawijaya (Kampus Dieng) Malang dengan tujuh lantai di atas lahan seluas 1.200 m² yang dilengkapi dengan fasilitas Co Working Space, laboratorium restoran indoor outdoor, laboratorium olah makanan, laboratorium front office dan back office, workshop interior, laboratorium kamar hotel, laboratorium mini bar, laboratorium MICE, studio gambar, laboratorium fotografi dan lain sebagainya.
https://youtu.be/tEYl0J_480M
“Alhamdulillah Vokasi Universitas Brawijaya mendapatkan dua anugerah sekaligus yakni keluarnya Peraturan Rektor Universitas Brawijaya (UB) Nomor 93 Tahun 2021 tentang pembentukan Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya di tahun 2021 dan penyelesaian gedung Fakultas Vokasi dan Laboratorium Vokasi dan Industri Kreatif di Kampus Dieng ini. Semoga bisa bermanfaat,” ujar Dekan Fakultas Vokasi UB, Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE., M.Si., AK.
Dalam sambutannya, Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc..,Ph.D berharap Fakultas Vokasi dan Laboratorium Industri Kreatif UB yang diresmikan pagi tadi akan dapat menjadi satu kekuatan besar bagi Indonesia di masa depan.
“Harapannya nanti Vokasi Universitas Brawijaya ini dapat melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang akan menjadi calon pemimpin bangsa di masa depan, calon entrepreneur hebat bangsa kita dan calon problem solver serta inovator hebat Indonesia,” ungkap Wikan Sakarinto.
Sesuai dengan laporan yang disampaikan Dekannya, Fakultas Vokasi UB akan memiliki sektor perbankan yang akan berkaitan dengan Fintech (Financial Teknology), Medical Device, Teknologi Digital, Bioteknologi dan lain sebagainya.
“Kita tahu bahwa 90 persen lebih alat-alat kesehatan itu masih diimpor dari luar negeri, kemudian ada juga digital ekonomi yang itu ada irisannya dengan fintech, ada juga teknologi yang sifatnya bioteknologi yang berhubungan dengan kesehatandan banyak sekali yang telah di mimpikan dan didesain oleh Fakultas Vokasi Universitas Brawijaya ini,” ungkap Wikan Sakarinto.
Dengan berbagai inovasi dan perencanaan yang telah dibuat di Fakultas Vokasi UB saat ini menurut Wikan sebagai upayauntuk menjemput masa depan yang ditarik ke depan atau tidak melakukan hal-hal yang itu-itu saja atau sudah ada sebelumnya.
“Ini sudah sangat sesuai dengan visi yang kita harapkan artinya Fakultas Vokasi UB ini tidak meneruskan sesuatu yang biasa tetapi membiasakan kita untuk terus mendeteksi masa depan, mendeteksi perubahan dan kita terjemahkan di dalam kurikulum dan pembelajaran. Itu sudah sangat kita apresiasi. Nah dari kami apa yang menjadi cita-cita besar kenapa kita mengembangkan pendidikan vokasi itu tidak dapat sendirian, tetapi harus berkolaborasi dengan akademik itu sudah clear. Apalagi kalau ingin menjadi kekuatan Brawijaya, maka Fakultas vokasi tidak dapat berjalan sendiri. Saya yakin Vokasi UB ini akan menjadi barometer dan inspirasi bagi pendidikan vokasi lainnya di Indonesia,” pungkas Wikan Sakarinto. (A.Y)