Penyerapan UPK sudah mencapai 60 persen.
ADADIMALANG – Setiap kali menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri, masyarakat selalu berusaha mendapatkan Uang Pecahan Kecil (UPK) yang baru untuk dapat dibagikan kepada putra putri sanak saudara atau tamu yang datang bersilahturahmi datang ke rumah.
Akibatnya permintaan UPK yang baru dicetak selalu tinggi dan dipersiapkan oleh Bank Indonesia setiap kali memasuki bulan suci Ramadhan untuk dapat ditukarkan oleh masyarakat.
Dalam momen Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) 1443 Hijriah tahun 2022 kali ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang telah mempersiapkan Rp.4,6 tiriliun UPK mulai dari pecahan seribu hingga Rp.100 ribu untuk dapat ditukarkan oleh masyarakat dan dunia perbankan di wilayah Kerja BI Malang.
Dengan tujuan mendistribusikan UPK baru sekaligus memitigasi kondisi pandemi Covid-19 yang belum usai, BI Malang bersama dunia perbankan dan BPR telah menjalankan layanan penukaran uang secara Lantatur (Layanan Tanpa Turun / drive thru) selama empat hari mulai 25 April 2022 lalu.
“Masyarakat yang akan menukarkan uang di layanan drive thru (lantatur) ini harus mengisi data terlebih dahulu di Aplikasi Pintar Bank Indonesia untuk mendapatkan kuota penukaran uang,” ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Samsun Hadi usai pembukaan layanan di Lapangan parkir Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang (25/04/2022).
Selain dengan layanan Lantatur, Samsun Hadi juga menyampaikan masyarakat dapat menukarkan UPK baru di loket perbankan dan BPR di wilayah Kerja BI Malang seperti Malang Raya, Pasuruan dan Probolinggo.
“Ada 100 loket perbankan umum dan 39 BPR yang telah bekerjasama dengan BI Malang untuk melayani penukaran UPK baru dengan batas penukaran sebesar Rp.3,7 juta. Dan hanya empat hari saja seperti durasi pelayanan penukaran uang secara drive thru ini,” ungkap Samsun Hadi.
Menyikapi beberapa layanan penukaran uang yang telah diluncurkan BI Malang bersama dunia perbankan dan BPR tersebut, Samsun Hadi menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan layanan tersebut dan tidak justru menukarkan uang di pinggir jalan yang saat ini marak bermunculan di kota Malang.
“Saya berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini karena jika kita menukarkan di pinggir jalan itu kita tidak tahu apakah ada uang palsu atau tidak, kemudian juga jumlahnya apakah sama dengan yang ditawarkan atau tidak, termasuk ada biaya yang harus dibayarkan untuk jasa penukaran uang tersebut,” ungkap Kepala BI Malang.
Perlu diketahui, hingga hari Rabu tanggal 27 April 2022 kemarin, penyerapan dana UPK sebesar Rp.4,6 triliun tersebut hampir mencapai 60 persen dimana saat ini dunia perbankan telah memulai menarik dana dari Bank Indonesia guna pengisian mesin ATM yang akan melayani masyarakat selama libur lebaran.
“Biasanya akan terjadi penarikan dalam jumlah besar saat libur Lebaran atau menjelang Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) tersebut. Dan saya yakin jumlahnya akan sangat besar sehingga dana Rp.4,6 triliun tersebut akan terserap banyak,” pungkas Samsun Hadi saat ditemui Rabu kemarin (27/04/2022). (A.Y)
