Pemkot Malang keluarkan anggaran 140 miliar setiap tahun untuk iuran masyarakat Kota Malang yang tak mampu membayar BPJS Kesehatan.
ADADIMALANG – Komitmen Pemerintah Kota Malang mendukung tercapaimya target Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk memenuhi Universal Health Coverage (UHC) 100 persen tuntas.
Hal tersebut disebabkan target UHC dari BPJS Kesehatan Cabang Malang agar 100 persen masyarakat Kota Malang telah tercover kesehatannya oleh BPJS Kesehatan telah terpenuhi 100 persen.
Terpenuhinya UHC 100 persen di Kota Malang tersebut disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang, Dina Diana Permata saat melakukan rapat kordinasi dengan Wali Kota Malang dan jajarannya di Gazebo Balaikota Malang Rabu kemarin (26/04/2022).
“Jadi kepesertaan di Kota Malang ini ada yang mandiri atau membayar sendiri dan ada yang ditanggung oleh Pemerintah Daerah. Nah Pemkot Malang saat ini telah membayarkan iuran BPJS Kesehatan sebanyak 306.355 warga masyarakat Malang,” ungkap Dina dari data yang dipaparkan.
Sebanyak 306.355 warga tersebut menurut Dina tidak hanya dibayar Rp.35 ribu perorangnya saja tetapi termasuk subsidi sebesar Rp.2,800 yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
“Selain itu, Pemkot Malang itu juga membayarkan subsidi bagi warga masyarakat Kota Malang yang menjadi peserta BPJS Kesehatan secara mandiri. Seharusnya kan bayar 42 ribu, tapi sampai saat ini hanya bayar Rp.35 ribu itu sebagian disubsisi Pemkot Malang meski peserta mandiri. Dari keseluruhan data kepesertaan, ternyata di Kota Malang telah mencapai UHC 100 persen,” ungkap Dina.
Sementara itu Wali Kota Sutiaji yang menyempatkan diri hadir menyampaikan Pemkot Malang berprinsip bahwa tugas Pemda sesuai aturan adalah perpanjangan tangan dari Pemerintah Pusat untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakatnya.
“Tidak hanya orang yang mampu yang boleh sakit, orang yang tidak mampu jika sakit juga membutuhkan pelayananan yang cepat dan bagus sehingga terus kami kuatkan, sehingga kita masukkan dalam RPJMD yang kita buat. Pembayaran Premi kita kepada BPJS Kesehatan hanya Rp.104 miliar, tetapi coba kita lihat berapa klaim RS kepada BPJS Kesehatan, jauh lebih besar daripada itu,” ungkap Wali Kota Sutiaji.
Dengan telah tercapainya UHC 100 persen, Wali Kota Sutiaji menegaskan ada konsekuensi yang akan muncul yakni peserta mandiri yang sudah tidak mampu membayar selama tiga bulan otomastis akan diback up oleh Pemda untuk biaya kepesertaannya meskipun tetap harus memenuhi prosedur yang ada.
“Harus kita fikirkan bersama karena begitulah tugas dan fungsi kita. Terima kasih atas kemitraan yang selalu membantu, terima kasih kepada para dokter dan tenaga kesehatan yang selama Covid-19 ini sudah bekerja luar biasa, semoga setelah ini sudah tidak pandemi lagi ya. Terimakasih untuk kemitraan yang ada, ayo terus menerus kita dorong agar Kota Malang ini dapat semakin bagus setiap harinya,” pungkas Wali Kota Sutiaji.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Malang yang juga hadir yakni Amithya Ratnanggani Sirraduhita, S.S menyampaikan dirinya sangat mengapresiasi Pemerintah Kota Malang yang telah mengambil kebijakan untuk membayarkan iuran BPJS Kesehatan warganya yang tidak mampu membayar iuran BPJS Kesehatan.
“Dengan telah diback up Pemkot untuk iuran BPJS Kesehatannya maka masyarakat tidak perlu lagi pusing memikirkan pembayaran premi atau iuran BPJS Kesehatannya. Apalagi dalam kondisi pandemi yang juga telah membuat perekonomian warga hancur berantakan. Sehingga setelah dibayarkan, masyarakat cukup memikirkan bagaimana cara mencari penghidupan sehari-hari tanpa masih harus memikirkan iuran untuk kesehatan mereka ” ungkap perempuan yang akrab disapa Mia ini.
Dengan telah tercapainya UHC 100 persen tersebut, Mia berharap akan ada program-program selanjutnya yang akan memberi lebih banyak fasilitas kepada masyarakat.
“Dengan semakin banyak fasilitas kesehatan yang diberikan kepada masyarakat maka masyarakat dapat lebih berkonsentrasi berusaha untuk mendapatkan penghasilan yang akan berdampak pada peningkatan PAD Kota Malang sehingga ada multiplier effect dari semua itu,” ungkap Mia. (A.Y)