
Optimalkan sistem perdagangan digital yang mulai dapat diterima dan banyak dipergunakan masyarakat.
ADADIMALANG – Masyarakat kota Malang dinilai telah siap dalam menerima sistem perdagangan digital. Hal tersebut diketahui dari jumlah transaksi perdagangan digital yang meningkat drastis dan cukup signifikan selama terjadinya Pandemi Covid-19 beberapa waktu yang lalu.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko saat menghadiri Pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) tahun 2022 secara virtual di Hotel Shantika Malang yang dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang pagi tadi, Senin (11/07/2022).
Selain masyarakat Kota Malang yang dinyatakan mulai dapat menerima dan banyak yang memanfaatkan sistem perdagangan digital tersebut, Wakil Wali Kota Malang yang akrab disapa Bung Edi ini menegaskan bahwabeberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Malang juga telah bergerak untuk menggunakan sistem pembayaran dengan digital termasuk aktivitas pelayanannya.
Meski diakui masih ada OPD yang masih belum bergerak optimal terkait pemanfaatan teknologi digital dalam pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat sesuai tugas dan fungsinya, namun Sofyan Edi menegaskan semuanya tengah bergerak secara bertahap untuk mulai bergeser dari sistem manual ke digital.
“Salah satu model pembayaran digital adalah dengan QRIS yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, dimana di Kota Malang ini telah ada tiga pasar percontohan yang telah menggunakan model pembayaran digital dengan QRIS tersebut. Salah satunya adalah Pasar Oro-Oro Dowo,” ujar Bung Edi.
Meski dinyatakan masyarakatnya telah siap, namun Edi tidak menampik jika ada sebagian yang belum familiar dengan model pembayaran tersebut.
“Yang tidak kalah pentingnya adalah unsur Sumber Daya Manusia (SDM) baik itu penjual ataupun pembelinya, jaringan dan teknologi juga harus siap dalam penerapan sistem perdagangan digital ini. jangan sampai teknologinya sudah ada, namun penjual atau pembelinya justru belum tahu cara menggunakannya,” ungkap Bung Edi.
https://youtu.be/XtwtgfoieXk
Merasakan manfaat yang dihasilkan dari penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran digital di tiga pasar tradisional di Kota Malang tersebut, Sofyan Edi Jarwoko memastikan jumlah pasar yang akan menyusul Pasar oro-oro Dowo untuk menggunakan QRIS akan bertambah.
“Yang sudah menggunakan QRIS itu di pasar Oro-Oro Dowo nantinya akan terus bertahap. Kita ada 26 pasar memang tiga yang sudah berjalan tapi secara bertahap akan diusahakan pasar-pasar yang lainnya. Semakin bagus kok penataan pasarnya dengan penggunaan pembayaran digital ini,” pungkas Sofyan Edi Jarwoko. (A.Y)