Tidak semua wilayah akan mendapatkan channel televisi yang sama.
ADADIMALANG – Ada yang menarik di beberapa bulan atau khususnya di bulan Oktober 2022 ini, dimana banyak ditawarkan perangkat STB (Set Top Box) kepada masyarakat. Dan masyarakat di akhir-akhir ini juga banyak yang mencari informasi tentang STB tersebut.
STB merupakan alat yang berfungsi untuk menangkap sinyal dari siaran Digital Television (DTV) dan mengkonversi sinyal tersebut agar dapat ditampilkan di layar TV analog yang banyak dipergunakan masyarakat.
Hal tersebut berkaitan dengan kebijakan dari pemerintah dimana tanggal 2 November 2022 mendatang akan dilakukan Analog Switch Off (ASO) atau migrasi siaran televisi analog ke digital. Migrasi tersebut merupakan proses peralihan teknologi penyiaran dari televisi analog yang dikonversikan menjadi siaran televisi digital.
Dengan kata lain, maka televisi yang selama ini kita miliki dengan teknologi analog di dalamnya tidak lagi dapat memancarkan siaran televisi karena tidak dapat menangkap sinyal digital.
“Nah salah satu cara agar televisi analog yang kita miliki ini dapat menangkap sinyal digital dan kemudian memunculkan siaran televisinya adalah dengan menambahkan suatu alat yang disebut STB untuk merubah sinyal digital yang dipancarkan pemancar stasiun televisi menjadi sinyal analog untuk dimasukkan ke dalam televisi kita,” ungkap salah satu dosen Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Sotyohadi, ST., MT. pagi tadi.
Menurut dosen ramah ini, Set Top Box (STB) tersebut akan menjadi jembatan dari antena ke televisi mengingat televisi yang lama secara teknologi masih analog, sehingga jika ingin menangkap siaran yang di luar teknologi analog maka memerlukan STB.
“Yang harus diketahui tidak semua televisi LCD itu sudah merupakan televisi yang siap menangkap sinyal digital, jadi harus dipastikan dulu. Silahkan lihat buku manual (petunjuk pemakaian), atau lihat di setting televisi apakah ada pilihan untuk melakukan pencarian di kanal digital. Jika ada, maka sudah siap untuk menangkap siaran televisi digital,” ungkap Sotyohadi.
Selain itu, dapat juga dilihat dari tahun produksi televisi dan waktu penjualan televisi tersebut. Jika diproduksi atau dijual di saat teknologi digital belum umum dipergunakan, maka kemungkinan besar televisi tersebut masih menggunakan teknologi analog.
“Ada berbagai macam produk STB, tetapi pada intinya semua perangkat itu masuk ke dalam kategori Set Top Box (STB). Ada STB yang dapat terkoneksi dengan internet atau yang bisa disebut Internet Protocol TV (IP TV), kemudian ada lagi yang menggunakan parabola dimana kabel dari parabolanya itu masuk ke STB hanya saja STB ini menggunakan saluran yang menggunakan satelit,” jelas dosen mata kuliah Jaringan Komputer ITN Malang ini.
STB yang saat ini lagi banyak dicari adalah STB untuk televisi digital yang berfungsi untuk merubah sinyal digital yang ditangkap antena menjadi sinyal analog sehingga dapat ditampilkan di televisi analog.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membeli STB untuk televisi digital, antara lain :
1. Pastikan posisi rumah kita masuk dalam jangkauan siaran televisi digital.
Hal ini disebabkan pancaran dari pemacar stasiun televisi yang memiliki keterbatasan pancaran wilayah, sehingga setiap wilayah belum tentu mendapat jumlah channel televisi yang sama.
“Ada aplikasi di android yang dapat memberikan informasi apakah pancaran trelevisi digital mencapai suatu wilayah atau tempat tinggal warga. Atau banyak situs di internet yang memberi informasi terkait cakupan pancaran televisi digital,” jelas Sotyohadi.
2. Arah antena benar-benar bebas atau tidak ada halangan.
Antena sebagai penangkap sinyal dapat terganggu fungsi menangkap sinyal jika terhalang oleh bangunan yang tinggi dan faktor-faktor lainnya seperti pengaruh topografi atau demografi suatu tempat.
Jika memang terhalang gedung tinggi, mungkin ada baiknya kita memilih STB yang dapat tersambung ke internet (wifi) sehingga tidak terlalu terpengaruh dengan faktor gedung tinggi yang menutupi antena.
3. Antena masih dalam kondisi layak dipergunakan untuk menerima sinyal.
Antena yang masih dalam kondisi baik atau layak untuk menangkap sinyal masih dapat dipergunakan meski telah migrasi ke siaran digital.
Jika beberapa hal tersebut telah dipenuhi, maka tinggal membeli STB sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di tempat tinggal kita.
Harus ganti antena?
Saat ini juga banyak ditawarkan antena televisi digital yang kabarnya akan dapat lebih bagus menangkap sinyal digital televisi.
Namun ternyata meski tidak mengganti antena lama yang telah dipergunakan, selama kondisinya masih bagus atau layak dipergunakan maka antena lama masih dapat dipergunakan untuk menangkap sinyal dgital televisi.
“STB ini sebagai converter sinyal digital menjadi sinyal analog ini kadang kala sudah ada penguat (booster) penangkap sinyal. Pada dasarnya antena untuk siaran tv digital dan analog itu sama karena frekuensi yang dipergunakan itu juga sama. Kalau masih punya antena yang lama masih baik kondisinya, tidak perlu membeli antena lagi,” ungkap pria yang juga belajar di bidang telekomunikasi ini.
1 STB Bisa Untuk Lebih Dari 1 Televisi?
Sudah tidak asing lagi saat ini jika dalam satu keluarga memiliki lebih dariu satu televisi, mengingat saat ini harga televisi semakin terjangkau sehingga jumlahnya dapat disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga yang ada.
Lalu apakah penggunaan dengan STB tersebut dapat dipergunakan di banyak televisi atau lebih dari 1 televisi?
Yang harus dipahami dulu itu televisi yang dimilikinya itu apakah sudah dapat menerima sinyal digital atau tidak.
“Jika televisinya masih analog maka harus menggunakan STB, dan produk STB yang ada di pasaran saat ini hanya diperuntukkan untuk satu televisi saja. Jika dipergunakan splitter atau alat pemecah, maka siaran televisi digital di televisi yang satu dengan televisi yang lain akan sama saja. Jika channelnya dipindah maka channel di televisi yang lainnya akan mengikutinya,” ungkap Sotyohadi.
Jika memang kebutuhan televisi dalam satu rumah banyak, maka bisa disiasati dengan membeli stb sesuai dengan jumlah televisi yang dimiliki sehingga setiap televisi dapat menampilkan channel tv yang berbeda.
“Jika memang lebih dari 1 STB, maka bisa menggunakan satu antena saja. Nanti ditambah splitter atau alat pemecah lain, agar output dari antena itu bisa untuk lebih dari satu televisi,” tukas Sotyohadi.
Mengakhiri wawancara, Sotyohadi berharap informasi yang disampaikan dapat bermanfaat bagi masyarakat menyambut migrasi siaran televisi dari analog ke digital.
Ditemui secara terpisah, Kepala Dinas komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, Muhammad Nur Widianto, S.Sos menyampaikan pihak Diskominfo Kota Malang telah melakukan berbagai sosialisasi kepada masyarakat terkait migrasi siaran televisi analog ke digital tersebut.
“Yang kami sampaikan saat ini alah masyarakat harus sudah mulai siap-siap dan mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan untuk tetap dapat menikmati siaran televisi saat terjadi migrasi tersebut. Bisa saja membeli Set Top Box dan lain sebagainya. Dengan begitu nanti saat terjadi migrasi tidak mengalami kebingungan karena tidak dapat menikmati siaran televisi seperti biasanya,” ungkap Nur Widianto. (A.Y)