Perusahaan dan banyak pihak mulai peduli pada upaya menekan emisi Gas Ruang Kaca.
ADADIMALANG – Melihat potensi dan berbagai upaya yang dilakukan oleh Universitas Brawijaya (UB) dalam hal lingkungan, sustainability dan juga menekan emisi Gas Ruang KAca (GRK), Universitas Brawijaya disebut layak menjadi percontohan nasional hingga ke tingkat internasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif ESG Academy, National Center for Corporate Reporting, Dr Ali Darwin, Ak., M.Sc., CSRA saat menjadi panelis Diskusi dalam kegiatan Seminar Nasional Berkelanjutan di Gedung Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB) pagi tadi, Sabtu (14/01/2023).
Menurut Ali Darwin, kegiatan seminar tersebut juga upaya melanjutkan atau menindaklanjuti pesan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebelumnya sehingga sosialisasi harus tetap dijalankan.
“Saat ini sudah banyak pihak yang mulai peduli dan mau terlibat dalam upaya menekan emisi gas ruang kaca ini. Banyak perusahaan besar yang sudah sangat luar biasa sekali perannya dan semakin sadar terkait pentingnya mengendalikan emisi GRK ini,” ungkap Ali Darwin.
Dengan memberikan edukasi kepada banyak pihak, menurut Ali telah membawa dampak banyak pihak yang mau berperan atau terlibat dalam pengendalian emisi GRK tersebut.
“Semakin banyak yang sadar bahwa ini bukan lagi berbicara tentang kewajiban, melainkan sudah menjadi kebutuhan. jika ingin perusahaannya dapat survive dalam waktu yang lama, maka mau tidak mau harus mau menerapkan atau menjalankan prinsip-prinsip sistem sustainability,” ujar Ali Darwin.
Bahkan Ali Darwin menegaskan dengan potensi yang dimiliki dan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Universitas Brawijaya, seharusnya membuat kampus negeri terbesar di Malang ini menjadi percontohan di tingkat nasional.
“Bahkan hingga ke tingkat internasional perlu mencontoh yang telah dilakukan di sini,” pungkas Ali Darwin. (A.Y)