Masyarakat diminta lebih selektif dalam memilih tokoh agama yang akan dianutnya

banner 468x60

ADADIMALANG – Penangkapan Dimas Kanjeng Taat Peribadi yang dianggap sebagai ulama di Probolinggo yang mengandalkan penggandaan uang sebagai daya tarik untuk mencari santri, diharapkan menjadi pelajaran bagi semua kalangan khususnya masyarakat atau umat Islam agar lebih berhati-hati dalam memilih ulama atau guru dalam hal agama.

“Ya minimal masyarakat itu melihat bagaimana latar belakang seseorang yang akan dijadikan guru dalam hal agama, jangan seseorang yang baru jadi ulama langsung diikuti tanpa dilihat backgroundnya dulu,” ujar KH. Marzuki Mustaman, Rois Am Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.

Selain memberi masukan kepada umat Islam agar lebih berhati-hati dalam memilih dan mengikuti ulama sebagai guru agama yang dianutnya, KH. Marzuki Mustaman juga mengingatkan agar Negara dalam hal ini polisi tidak boleh kalah dalam hal penegakan hukum terhadap Dimas Kanjeng Taat Peribadi.

“Jendral aja harus dihukum kalau memang salah, masak Negara (polisi) kalah hanya melawan seorang guru padepokan,” ujar KH. Marzuki Mustaman.

Dengan penangkapan Dimas Kanjeng Taat Peribadi yang mengaku sebagai ulama di Probolinggo, KH. Marzuki Mustaman mengharapkan masyarakat bisa lebih berhati-hati dalam memilih ulama yang akan diikuti dan tidak tergiur dengan iming-iming harta kekayaan. (A.Y)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan