
Mencegah stunting dengan menggunakan jamu herbal untuk menambah nafsu makan dan menambahkan asupan gizi melalui nasi tim dan sayur mayur.
ADADIMALANG – Sembari melakukan olahraga naik sepeda (gowes), Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji kembali menyapa warga pagi hari tadi, Jumat (16/06/2023).
Kali ini yang disambangi oleh Wali Kota dan Ketua Tim Penggerak PKK Widayati Sutiaji serta rombongan Kepala Dinas Pemkot Malang ini adalah Kelurahan Gadingkasri dan Kelurahan Oro-oro Dowo di Kecamatan Klojen.
Selain menyapa warga, orang nomor satu di Pemerintahan Kota Malang ini juga memberikan sejumlah bantuan kepada warga disabilitas, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Lansia dan Balita bergejala stunting.

Dalam kegiatan sambang warga tersebut, Wali Kota Sutiaji memberikan apresiasi dan acungan jempol untuk paya unik Posyandu Anggrek Kelurahan Gadingkasri dalam mencegah dan menurunkan angka stunting dengan menggunakan jamu herbal untuk penambah nafsu makan dan Nasi Tim beserta sayur mayur.
Dengan metode tersebut, Posyandu Anggrek sukses menurunkan angka stunting di wilayahnya dari 40 anak stunting menjadi 16 anak dalam waktu 2 bulan saja.
Posyandu Anggrek Gadingkasri tersebut melakukan inovasi tersebut dalam rangka Gerus Stunting (Gerakan Seribu Rupiah untuk Stunting) yang disinergikan dengan Rumah Pelita (Rumah Pemulihan Gizi Balita).
Gerus stunting adalah gerakah sedekah uang seribu rupiah perhari dari semua anggota TP PKK Kelurahan Gadingkasri yang kemudian hasil gerakan tersebut diwujudkan untuk membantu balita stunting. Sementara Rumah Pelita merupakan program swadaya dari masyarakat dengan memanfaatkan hasil pekarangan yang ada. Untuk kemudian kader posyandu akan memasaknya menjadi makanan tambahan bergizi seimbang untuk balita.
“Inovasi Posyandu Anggrek ini patut ditiru oleh berbagai kelurahan lain. Jadi harus dikolaborasikan dan ini perlu ditularkan. Kemarin banyak kita temui di kelurahan lain balita tidak mau sayuran, tidak mau ikan sehingga solusinya mungkin bisa dibuat olahan kombinasinya dan dirangsang dengan jamu,” ucap Wali Kota Sutiaji.
Lebih lanjut, Wali Kota Sutiaji menyebut upaya pencegahan dan penurunan stunting harus dilakukan secara sinergis di level manapun, termasuk kelurahan.
“Mulai tingkat kelurahan bisa melalui Bu Lurah dan TP PKK termasuk Posyandu agar stunting ini dapat dicegah. Menu makannya ini disesuaikan dengan anak misalkan anaknya tidak mau nasi biasa maka dapat diolah yang lain menjadi nasi tim lalu ditambah lauk pendamping. Ini bisa diterapkan sebagai upaya mitigasi dan pencegahan stunting,” ucap Wali Kota Sutiaji.
Sementara itu, Ketua Posyandu Anggrek Gadingkasri yakni Yuli menjelaskan bahwa posyandu memiliki program terkait stunting dimana inovasi jamu penambah nafsu makan dan nasi tim menjadi unggulan.
“Kebetulan untuk nasi tim ini juara satu se-Kota Malang pada bulan Desember 2022 tahun kemarin kemudian untuk yang kemarin saya juga pakai minuman herbal telang untuk anak-anak biar tidak sering kembung yaitu jahe sama telang,” jelas Yuli.
Sementara itu salah satu warga Gadingkasri yakni Ulfa menyebutkan bahwa program yang diberikan Posyandu Anggrek memberikan dampak positif terhadap perkembangan berat badan buah hatinya yang baru berusia 16 bulan.
“Programnya kan ada makanan sehat, jamu untuk meningkatkan nafsu makan dan mencegah stunting. Alhamdulillah sejak minum jamu itu nafsu makan anak saya bertambah. Kemarin untuk beratnya 7,2 kg, terakhir tanggal 7 kemarin itu sudah naik menjadi 8 kg,” pungkas Ulfa. (A.Y)