ADADIMALANG.COM | Kampus UNITRI – Setelah berdiri sejak tahun 2001, Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang akhirnya resmi memiliki profesor pertamanya pada tanggal 1 Januari 2021 lalu.
Profesor pertama UNITRI Malang adalah Prof. Dr. Ir Widowati, MP, yang dikukuhkan sebagai Profesor bidang Ilmu Tanah UNITRI Malang dari Fakultas Pertanian UNITRI meneliti arang organik (biochar) dari bahan biomassa yang diproduksi dengan metode pirolisis untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Menjelang berakhirnya tahun 2023, UNITRI Malang mendapatkan kado istimewa dengan kembali mendapatkan tambahan satu orang profesor lagi dari Fakultas Pertanian, khususnya Prodi Teknologi Ilmu Pertanian yakni Prof. Dr. Ir. Kgs. Ahmadi, MP yang dikukuhkan sebagai Profesor pagi ini, Kamis (28/12/2023).
https://youtu.be/65yMI57vp0I
Menanggapi bertambahnya lagi Profesor di UNITRI ini, Rektor Unitri Malang, Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc. tak dapat menutupi rasa gembiranya karena ada profesor baru lagi di penghujung rahun 2023 ini.
“Sebagai Rektor senanglah, karena dengan adanya tambahan guru besar baru paling tidak peringkat UNITRI Malang ini lebih naik lagi karena salah satu kriteria adalah jumlah guru besar di perguruan tinggi,” ungkap Prof. Eko.
Lebih lanjut pria ramah ini berharap dengan adanya pengukuhan Profesor baru UNITRI Malang ini dapat memacu dosen-dosen lain yang telah S3 untuk segera mengurus syarat-syarat menjadi Guru Besar.
“Sebenarnya ada satu lagi yang SK-nya sudah turun, mungkin bulan Januari 2024 nanti akan dikukuhkan. Jika kita lihat data yang ada, maka di UNITRI ini sudah ada beberapa yang telah siap untuk maju menjadi Guru Besar nanti di yahun depan akan kita dorong untuk percepat sehingga 2024 UNITRI Malang akan banyak mengukuhkan Guru Besar lagi,” ungkap Profesor Eko.
Sementara itu, Guru Besar ke dua UNITRI Malang yang baru dikukuhkan yakni Prof. Dr. Ir. Kgs. Ahmadi, MP., menjelaskan penelitian banyak dilakukan dalam hal Sawit.
“15 tahun terakhir kami telah melakukan penelitian Sawit utamanya dari hasil samping pemurnian minyak sawit. Jadi ketika menghasilkan minyak sawit itu ada hasil samping berupa distilat yang belum termanfaatkan secara optimal. Saya melakukan penelitian untuk mengambil senyawa bioaktif terutama untuk vitamin E , fitosterol dan Suvalen yang berperan terhadap kesehatan,” ungkap Prof. Ahmadi.
https://youtu.be/0e8Io5ve7-8
Dengan menggunakan senyawa bioaktif untuk vitamen E dan fitosterol serta suvalen, maka kondisi tubuh akan terjaga dari paparan radikal dan mnjaga peningkatan kolesterol.
“Nanti itu akan diberikan dalam bentuk suplemen atau diaplikasikan dalam makanan yang kita sebut sebagai makanan fungsional. Penelitian saya ini hal terbarunya adalah proses mengekstrak hasil samping pengolahan Sawit itu menjadi bahan-bahan yang dapat dipergunakan menjaga kesehatan,” ungkap Prof. Ahmadi.
Ditanya sejauhmana penelitiannya dikembangkan hingga saat ini, Prof. Ahmadi menegaskan penelitiannya baru diujikan kepada tikus dan nanti akan saya kembangkan untuk tingkat yang lebih tinggi lagi dari Tikus,” ujar Prof. Ahmadi. (A.Y)