ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, mengunjungi lokasi bencana longsor di Jalan Terusan Tanjung Putra Yudha V siang hari tadi, Sabtu (09/03/2024).

Turun dari mobil, Wahyu Hidayat langsung menuju ke lokasi longsor yang masuk di wilayah RT 2 RW 13, kelurahan Tanjungrejo, kecamatan Sukun untuk melihat kondisi dan upaya normalisasi yang tengah dilakukan oleh Dinas PUPR PKP Kota Malang.

“Saya sudah mendapatkan laporan dari Kepala BPBD dan Kepala PUPR PKP terkait kejadian bencana longsor ini sehingga saya langsung datang ke sini untuk melihat secara langsung bagaimana longsor yang terjadi di sini termasuk proses normalisasi yang telah dilakukan hingga hari ini,” ungkap Pj Wali Kota Malang usai meninjau lokasi longsor.

Ditanya kondisi lokasi longsor, Wahyu menjelaskan kondisi tanah yang tidak stabil menyebabkan adanya kerawanan terjadinya longsor susulan. Oleh karenanya saya meminta enam keluarga yang terdampak bencana longsor ini sebisa mungkin pindah ke rumah saudara atau lokasi pengungsian untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan.

Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, saat menyapa keluarga yang terdampak bencana longsor (Foto : Agus Yuwono)
Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, saat menyapa keluarga yang terdampak bencana longsor (Foto : Agus Yuwono)

“Bahkan saya meminta proses normalisasi yang telah berlangsung sejak hari Rabu lalu ini saya minta ditunda sebentar sampai ada pemasangan sesek sebagai turab (penahan sementara) agar tidak terjadi longsor susulan saat terjadi hujan ataupun saat normalisasi,” ujar Wahyu Hidayat.

Terkait langkah terdekat dari Pemkot Malang, Wahyu menegaskan Pemkot Malang melalui Dinas PUPR PKP sejak terjadinya longsor telah melakukan upaya normalisasi dibantu juga oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang terkait kebencanaan.

Perlu diketahui, petugas dari Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Timur telah meninjau ke lokasi bencana mengingat kewenangan untuk membangun di areal tersebut masuk dalam ranah kewenangan Dinas Sumber Daya Air Jawa Timur.

Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, saat memantau lokasi bencana longsor di Jalan Terusan Tanjung Putra Yudha V (Foto : Agus Yuwono)
Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, saat memantau lokasi bencana longsor di Jalan Terusan Tanjung Putra Yudha V (Foto : Agus Yuwono)

7 Tahun Yang Lalu Pj Wali Kota Malang Sudah Pernah Datang Ke Lokasi Longsor

Tujuh tahun sebelum kunjungannya ke lokasi longsor di Terusan Tanjung Putra Yudha hari ini, ternyata Pj Wali Kota Malang sudah pernah mendatangi lokasi saat masih menjabat sebagai kepala SDA Kabupaten Malang.

“Jadi saat itu juga terjadi longsor sehingga aliran sungai di depan ini tertutup dan berdampak pada pengairan sawah di wilayah Kabupaten Malang. Oleh karena itu dulu sekitar tujuh tahun yang lalu saya sudah pernah ke sini,” ungkap Wahyu Hidayat.

Kala itu warga sekitar plengsengan telah diingatkan agar tidak membangun rumah di sekitar plengsengan, dan ternyata saat ini telah banyak rumah berdiri di dekat plengsengan.

“Saya menyarankan agar rumah yang sudah terlanjur berdiri di sekitar plengsengan itu memberi jarak setidaknya dua meter agar tanah di dekat plengsengan atau tembok pelindung itu tidak semakin terbebani dan membuat potensi longsor semakin besar,” ujar Wahyu Hidayat.

https://youtu.be/SgT_vYtNVSw

Pj Wali Kota Malang juga berdialog bersama enam keluarga yang terdampak bencana longsor tersebut, dan meminta enam keluarga tersebut untuk sementara mengungsi hingga perbaikan selesai dilakukan.

“Kami berharap bapak ibu semua dapat mengungsi sementara agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan mengingat lokasi ini masih rawan erjadi longsor susulan,” ujar Pj Wali Kota Malang.

Enam keluarga yang terdampak bencana longsor ini antara lain adalah keluarga Subagyo, Joko, Sunari, Sapuan, Suyanto, Sugeng Kaminto.

“Wah saya juga mir-miran (khawatir) kalau disuruh tinggal disana sebelum ada perbaikan, jadi sementara saya akan tinggal di rumah kakak saya di daerah Njedong,” ungkap Joko.

Hal senada juga disampaikan oleh istri Sugeng Kaminto yang mengaku tidak merasa aman jika harus tinggal di rumah dengan cuaca yang masih hujan, sementara plengsengan masih belum selesai diperbaiki. (A.Y)