ADADIMALANG – Pada perkembangannya, fotografi termasuk salah satu bagian dari industri kreatif yang sangat diperhitungkan
Namun yang tak kalah pentingnya adalah menyiapkan generasi penerus pelaku industri kreatif di bidang fotografi. Pelajar dan mahasiswa perlu dibekali dengan ketrampilan serta pandangan tentang industri kreatif termasuk fotografi. Karena berlangsungan dari industri maupun proses kreatif sebuah bangsa terletak pada pundak pemuda.
Kondisi tersebut , dimanfaatkan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Malang dengan menggelar Malang Photo Day, sebuah kegiatan fotografi dengan maksud memberikan pandangan dari para pelaku fotografi yang terdiri dari pelaku industri kreatif, pelajar, mahasiswa, pewarta foto, hobiis foto dan penggemar fotografi terhadap perkembangan kotanya.
Malang Photo Day kali ini merupakan perhelatan ketiga kalinya atau MPD III, adalah rangkaian kegiatan fotografi yang terdiri dari Pameran, Workshop dan Bazar.
Kegiatan digelar di Plaza Araya, dengan sejumlah kegiatan mulai Jumat (9/12) hingga Senin (12/12).
Acara dibuka secara resmi oleh Ketua DPRD Kota Malang Arief Wicaksono, perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Mahardi Arif, Asisten 3 Pemkot Malang Yudhi K. Ismawardi dan Kabag Humas Pemkot Malang Nur Widianto dengan pemotongan pita secara bersama-sama.
“Saya sangat mengapresiasi upaya PFI dengan Malang Photo Day ini, karena kekayaan budaya Malang dapat terekplor berkat rekaman dari anggota komunitas-komunitas fotografer ini,” ujarnya.
Arief menambahkan, pihaknya siap mendukung apabila gedung Dewan dijadikan sebagai tempat pameran foto.
Sementara itu Ketua Pelaksana MPD III Ari Bowo Sucipto mengatakan, acara ini merupakan salah satu tempat berkumpul dan silaturahim semua komunitas foto di Malang Raya.
“Dengan harapan tidak berhenti di sini, namun ke depan dapat tetap berlanjut,” tandasnya.
Senada dengan Ari Bowo, Ketua PFI Malang Hayu Yudha Prabowo juga berharap kegiatan ini dapat berlanjut dalam pertemuan-pertemuan non formal.
“Keberagaman genre dalam fotografi ini bukan menjadi perbedaan untuk memajukan fotografi di Malang,” tegas pewarta foto harian Surya ini.
Setiap tahunnya komunitas foto yang bergabung dan berbagi ilmu di event ini terus bertambah. Memasuki tahun ketiga yang mengusung tema Pewaris Budaya, komunitas foto yang ikut ambil bagian dalam MPD III ini antara lain, Pewarta Foto Indonesia (PFI), Walking In Ngalam (Street Photography), Makro Jatim, Malang Photo Club (MPC), klub foto tertua di Malang, Kamera Lubang Jarum (KLJ), Dari Masa Lalu (komunitas foto kamera analog), Malang Underwater Community (MUC) dan lain-lain.
MPD kali ini juga mengundang sejumlah komunitas mahasiswa dan pelajar sebagai upaya regenerasi terhadap bidang fotografi sebagai industri kreatif yang berawal dari seni dan hobi.
Pameran foto yang digelar merupakan hasil karya peserta Sunday School Photography.
Yulita, salah seorang peserta kursus fotografi gratis yang digagas PFI Malang ini menuturkan, ia sangat tertantang dan bersyukur fotonya dapat ikut dipamerkan.
“Ternyata tidak mudah membuat photo story, saya sampai empat kali datang ke Tumpang,” aku pegawai Pemkot Malang ini.
Sementara digelar pula sejumlah kegiatan menarik lainnya seperti workshop “Berkreasi Dengan Flash” oleh Id Strobis, “Tell a Story throught Photo Story & Multimedia” oleh Bhea Wiharta (Reuters) dan Santirta, Bedah Buku “Pabean Passage” karya Anton Gautama, lomba foto Instagram hingga hunting bersama Malang Underwater Community. (edi)