Sutiaji Cenderung Ke Bunda Heri
Kota Malang – Diperkirakan, Sutiaji yang kini sebagai Wakil Walikota Malang tidak akan digandengn Abah Anton di periode kedua. “Kemungkinan sangat kecil apabila menggandeng Sutiaji menjadi pasangan dalam Pilkada Kota Malang 2018,” ungkap Salahudin, pengamat politik dari UMM ini.
Penulis buku ‘Dinamika Politik di Arus Lokal’ini menyampaikan Sutiaji yang sudah ‘dilepas’ Abah Anton ini cenderung berpasangan dengan Heri Pudji Utami yang akrab disapa Bunda Heri. “Sudah ada komunikasi politik informal antara Bunda Heri dengan Sutiaji,” urainya.
Banyak orang beranggapan Bunda Heri tidak ‘turun gunung’ dalam Pilkada Kota Malang. Padahal, Bunda Heri sudah melakukan gerakan dengan strategi jitu. “Langkah pertama adalah menduduki posisi Ketua DPC PPP Kota Malang,” katanya.
Menguatkan itu, Bunda Heri juga membangun komunikasi politik meski secara tertutup dengan parpol lain. “Beberapa fraksi dan partai politik yang merapat ke Bunda Heri antara lain PAN dan Gerindra,” jelasnya seraya mengatakan komunikasi politik ini berpeluang munculnya koalisi PPP, PAN dan Gerindra dengan jumlah kursi mencapai 11 kursi.
Pertemuan ketiga parpol itu juga akan bersentuhan dengan suara NU maupun Muhammadiyah. PAN cukup dekat dengan Muhammadiyah, sedangkan PPP juga memiliki hubungan dengan NU. “Basis massa Bunda Heri dan Sutiaji itu sama-sama NU. Sehingga massa NU akan terbagi dua, salah satunya mendukung Anton,” katanya.
Bunda Heri selama ini memiliki komunikasi yang baik dengan NU, begitu pula dengan Sutiaji. Kedua tokoh politik ini tentunya akan mampu menarik perhatian dan bahkan dukungan dari massa NU. Pasangan ini kemungkinan besar juga didukung suara Muhammadiyah karena PAN sebagai partai pengusung.
Dukungan suara pasangan tersebut akan diperkuat dengan adanya suara Gerindra yang kini memiliki 4 kursi.
Salahudin berpendapat pasangan Bunda Heri – Sutiaji memiliki peluang besar apabila mampu menarik simpati suara Muhammadiyah dan NU serta pemilih Abah Anton. Sebagai tokoh masyarakat, Bunda Heri memiliki kemampuan mendulang suara dari kalangan perempuan yang jumlahnya sangat besar. (Team)