Kota Malang – Setelah sekitar sepuluh hari yang lalu Presiden Joko Widodo datang ke kota Malang untuk menghadiri pengukuhan Guru Besar di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim dan pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP) di kantor Dinas Pendidikan kota Malang, pagi ini, Sabtu, (3/6) Presiden Ir. H. Jokowi kembali mengunjungi kota Malang.
Kunjungan Presiden Ir. H. Joko Widodo kali ini adalah untuk melakukan peresmian SMA Negeri Taruna Nala yang ada di Kelurahan Tlogowaru kota Malang. Tampak hadir dalam acara tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy MAP, Gubernur Jawa Timur Ir. Soekarwo, Wali Kota Malang, H. M. Anton, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Plt. Kepala Sekretariat Presiden Winata Supriatna, Aspers Kasal Laksma TNI Karma Suta, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono, Staf Khusus Presiden Sukardi Rinakit dan Plt. Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Ari Setiawan.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pada tahun 2030 Indonesia akan mendapatkan bonus demografi dimana akan ada penduduk dengan usia produktif yang jumlahnya cukup besar.
Menurut Presiden RI, hal tersebut belum tentu dimiliki oleh negara lain. Namun jika tidak dipersiapkan dengan baik, maka usia produktif dengan jumlah yang besar itu bisa berbalik menjadi tidak produktif.
“Di masa depan nanti, kualitas SDM akan sangat berperan yang bisa dibina melalui sekolah-sekolah seperti SMAN Taruna Nala ini. Saya bangga dengan keberadaan SMA Negeri Taruna Nala ini yang diharapkan bisa bersaing dengan sumberdaya-sumberdaya dari luar negeri,” ujar Presiden Joko Widodo.
Perubahan dan perkembangan dunia saat ini dinilai sangat cepat, sehingga kualitas sumberdaya manusia yang bagus harus dipersiapkan untuk mampu mengejar ketertinggalan Indonesia dari negara lain.
Presiden Joko Widodo mengingatkan semua pihak agar tidak terjebak dalam persoalan yang ada saat ini seperti saling menjelekkan, menghujat, menyalahkan, memfitnah, membuat berita hoax di media sosial yang merupakan hal-hal yang tidak produktif dan tidak betkontribusi terhadap negara. Diharapkan energi positif bisa digunakan untuk kemajuan negara dan bukan justru digunakan untuk hal-hal yang memecah belah bangsa, sehingga lupa akan ketertinggalan dari negara lain.
“Saya pesan kepada tenaga pendidik SMA Taruna Nala agar para siswa benar-benar dididik dan ditempa sehingga bisa menjadi siswa siswi yang bisa menjadi kebanggaan kita semua. Saya lihat di sekolah SMAN Taruna Nala ini akan muncul siswa-siswi yang seperti itu,” pungkas Presiden.
Usai diresmikan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy MAP juga memberikan bantuan berupa 20 unit laptop untuk SMAN Taruna Nala.