Dokter Haryudhi : orang tua harus waspada jika ada gejala gigantisme

banner 468x60

Kota Malang – Bertempat di ruangan bagian anak di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, dokter Haryudhi Aji cahyono, dokter RSSA yang menjad konsultan Endocrine mengumpulkan beberapa pasien gigantisme yang selama ini sudah ditangani oleh RSSA Malang.

“Awal mulanya pada tahun 2014 kita menerima pasien pertama Gigantisme yang kemudian kita tangani dan kita blow up ke media agar masyarakat mengetahui. Setelah dimuat oleh media, tidak lama kemudian datang orang tua yang membawa anaknya karena memenuhi ciri-ciri pasien gigantisme hingga saat ini jumlahnya sudah ada sekitar sembilan orang pasien,” ujar dr. Haryudhi.

Menurut dokter yang berkacamata ini, penyakit Gigantisme atau penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami pertumbuhan yang sangat cepat ini disebabkan adanya tumor di dalam kepala yang merangsang kelenjar hipofiso yang menghasilkan kelenjar pertumbuhan ataupun kelenjar reproduksi.

“Jika kelenjar pertumbuhan yang terpengaruh karena keberadaan tumor itu, maka pertumbuhannya bisa sangat cepat seperti salah satu pasien kita ini yang tingginya mencapai 2,30 meter,” ujar dr. Aryudhi.

Dokter Haryudhi lebih lanjut menjelaskan apabila keberadaan tumor tersebut mempengaruhi kelenjar reproduksi, maka hasilnya bisa seperti yang dialami pasien yang sudah ditanganinya juga yaitu pada usia 10 bulan sudah mengalami menstruasi.

“Ini sebenarnya sangat jarang terjadi, bisa 1 berbanding 70 ribu kejadian. Namun dalam kasus Gigantisme ini selama ini selalu datang terlambat alias kondisinya sudah parah. 3 orang pasien dari 5 pasien yang datang ke kami sudah dalam kondisi terlambat. Yang satu satu matanya sudah mengalami kebutaan, sementara yang satunya juga sudah buta kedua matanya,” jelas dr. Haryudhi.

Menyikapi banyaknya pasien Gigantisme yang datang ke dokter dalam kondisi terlambat, masyarakat diharapkan untuk lebih waspada jika ada anggota keluarganya yang menunjukkan gejala-gejala seperti pusing seperti rasa dipukul, pandangan mata kabur dan pertumbuhan yang cepat atau tidak normal.

“Jika gejala-gejala itu ada, maka hampir bisa dipastikan maka ada masalah di dalam kepalanya yang biasanya tumor yang kemudian menyebabkan penyakit gigntisme itu,” ujarnya.

Diakui tumor yang menyebabkan penyakit gigantisme ini membutuhkan waktu tiga  tahun hingga  menyebabkan kebutaan total, sehingga diharapkan masyarakat bisa datang memeriksakan diri saat tumor masih baru tubuh atau masih kecil sehingga bisa segera dilakukan tindakan sebelum mempengaruhi kesehatan.

“Sebenarnya di RSSA sudah bisa melakukan operasi untuk mengambil tumor, tapi karena tidak ada sinar proton dan obat penghambat pertumbuhan maka kami bekerjasama dengan salah satu lembaga yang memberikan bantuan kepada pasien untuk dirawat dan dioperasi di rumah sakit Australia,” ujar dokter Haryudhi.

Sebelum mengakhiri wawancara, dokter yang ramah ini kembali mengingatkan agar masyarakat waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter apabila gejala yang disebutkan tadi terjadi agar bisa segera diambil tindakan.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan