Menindaklanjuti kunjungan Ketua Dewan Komisioner OJK pada tahun yang lalu ke KEK Singhasari.
ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hasan Fawzi melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kabupaten Malang Jawa Timur hari Jumat lalu (21/06/2024).
“Kunjungan ini merupakan tindaklanjut dari kunjungan Ketua Dewan Komisioner OJK pada tahun lalu untuk melihat pengembangan KEK Singhasari terutama yang terkait dengan inovasi teknologi. Kunjungan kali ini bertujuan untuk menggali potensi sinergi dan kolaborasi ke depan antara KEK Singhasari dengan OJK dan industri jasa keuangan khususnya inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK),” jelas Hasan Fawzi.
Menurutnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bermaksud memotret kebutuhan dari KEK Singhasari yang masuk dalam roadmap pengembangan peningkatan peran KEK Singhasari ke depan.
Dalam kunjungan tersebut, Hasan Fawzi juga memperkenalkan dua Asosiasi fintech yang telah ditunjuk oleh OJK yakni AFTECH dan AFSI agar dapat melihat peluang kerjasama pengembangan bisnis antara KEK Singhasari dan fintech.
“Harapannya OJK bersama asosiasi Fintech akan dapat melakukan pendalaman dan tindaklanjut terhadap informasi yang diperoleh pada kunjungan ini.,” ujar Hasan Fawzi.

Nampak hadir dalam kunjungan kali ini Andreas Eddy Susetyo selaku Anggota Komisi XI DPR Republik Indonesia yang menyampaikan bahwa Malang telah memposisikan diri untuk mengembangkan ekosistem digital dan ekonomi kreatif.
“Kehadiran OJK ini diharapkan dapat membantu pengembangan ekosistem dari KEK Singhasari melalui business matchmaking dengan industri khususnya di sektor jasa keuangan,” ungkap Andreas Susetyo.
Selanjutnya OJK juga melaksanakan kegiatan Digital Financial Literacy (DFL) di Kampus Universitas Muhammadyah Malang (UMM) yang dihadiri oleh 337 Civitas akademika yang hadir secara luring dan 96 orang secara daring dimana peserta kegiatan selain dari UMM juga berasal dari Universitas Brawijaya, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Universitas Ma Chung, Universitas Bina Nusantara Malang, dan Politeknik Negeri Malang.
Beberapa narasumber dari OJK dan asosiasi fintech seperti Satrio Nugroho selaku Deputi Direktur Pengembangan IAKD, Ronald Yusuf Wijaya yang merupakan Ketua Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI), dan Abynprima Rizki selaku Direktur Marketing, Komunikasi dan Community Development, Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dihadirkan mengisi materi dalam kegiatan DFL tersebut.
“Mahasiswa yang tergolong Milenial dan Gen Z ini terkenal dengan karakteristik TechSavvy and Digitally Native yang tumbuh sepenuhnya dalam lingkungan teknologi yang telah sangat berkembang sehingga sangat mahir dalam memanfaatkan teknologi dan cenderung tidak dapat hidup tanpa teknologi. Sebagai pengguna teknologi yang aktif dengan tingkat adaptasi yang tinggi, mahasiswa memiliki peran penting dalam mendorong inovasi di sektor keuangan.,” ujar Hasan Fawzi.

Literasi keuangan bagi mahasiswa dinilai sangat penting karena dapat membantu mengelola keuangan dengan bijak dan membuat keputusan keuangan yang tepat. Mahasiswa perlu memastikan karakteristik produk dan layanan keuangan digital tersebut sesuai dengan kebutuhan serta memastikan produk dan layanan keuangan digital memiliki izin dari otoritas yang berwenang dan manfaat yang ditawarkan masuk akal yakni legal dan logis.
“Saya optimis bahwa pengembangan inovasi di sektor jasa keuangan dapat memberikan nilai tambah dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan
sehingga dapat menjadi motor penggerak kemajuan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan”, ujar Hasan Fawzi. (A.Y)