ADADIMALANG.COM | Kampus POLINEMA – Sebanyak 733 orang wisudawan dari 38 program studi (prodi) yang ada di kampus Politeknik Negeri Malang (POLINEMA) mengikuti kegiatan wisuda di Graha Polinema pagi hari tadi, Sabtu (31/08/2024).
Kegiatan wisuda yang dilaksanakan hari ini merupakan wisuda tahap pertama dari tempat wisuda yang direncanakan akan dilaksanakan di tahun 2024.
Direktur POLINEMA, Ir. Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT., dalam sambutannya menyampaikan kegiatan wisuda kali ini dilaksanakan untuk memfasilitasi mahasiswa yang telah lulus sejak awal tahun 2024 hingga bulan Juli 2024 yang lalu.
“Harapannya dengan segera mengikuti wisuda maka mereka akan dapat memperoleh ijazahnya dan dapat segera mempergunakannya untuk beraktivitas yang berikutnya ataupun untuk bekerja,” ungkap Supriatna.
Setelah wisuda tahap pertama ini, wisuda berikutnya direncanakan digelar pada bulan September, Oktober dan juga November untuk memfasilitasi mahasiswa yang lulus setelah bulan Juli 2024.
“Jadi kita masih ada tiga tahap lagi sehingga kalau kita ini rata-rata ada 3.800 orang wisudawan, maka kemungkinan setiap wisuda kita estimasi akan diikuti sekitar 900 orang mahasiswa atau alumni. Pada wisuda tahap pertama ini tadi kita mewisuda 733 alumni,” ujar direktur POLINEMA.
Yang berbeda dalam pelaksanaan wisuda kali ini adalah adany mahasiswa joint degree untuk dapat mengikuti wisuda bagi beberapa mahasiswa yang kebetulan sedang berada di Malang sedangkan yang lain sedang ada di luar negeri.
“Itu juga merupakan usaha kita untuk memberitahukan kepada khalayak atau masyarakat terkait dengan program joint degree yang juga dibuka di kampus POLINEMA yang merupakan program nasional sehingga ada mahasiswa asing yang mengikutinya,” ungkap Supriatna.
Ditanya tentamg masa tunggu mahasiswanya untuk memperoleh pekerjaan atau terserap ke dunia industri, Supriatna bersyukur bahwa paska pandemi jumlah serapan semakin meningkat dan membuat masa tunggu menjaid lebih pendak lagi. Alhamdulillah kalau dari semester kemarin ya kita mencari data informasi itu ternyata ada peningkatan dari tahun 2023 yang lalu.
“Jadi pada tahun 2023 yang lalu itu kalau kita hitung serapannya ada di angka 50 persen hingga 60 persen dan saat ini sudah di angka 68 persen sehingga di akhir tahun ini dapat naik dimana kami prediksikan dapat mencapai di angka 74 persen hingga 75 persen,” ujar Supriatna. (A.Y)