Menteri Sosial isi kuliah tamu di Unisma

banner 468x60

Kota Malang – Bertempat di Gedung Jusuf Kalla Universitas Islam Malang (Unisma), Menteri Sosial Republik Indonesia Dra. Khofifah Indarparawansa M.Si mengisi kuliah tamu dengan tema “Meneropong Bantuan Sosial dan Kesejahteraan” dan juga memberikan bantuan secara simbolis bantuan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) untuk 30 rumah sebesar Rp. 450. Juta untuk 30 penerima bantuan di desa sejahtera mandiri binaan Universitas Islam Malang (Unisma) di wilayah kabupaten Malang.

Dalam sambutannya sebelum membuka kuliah tamu, Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si, menyatakan kegembiraannya menyambut kedatangan Menteri Sosial yang dinilai sebagai satu-satunya menteri yang sering datang ke Unisma dan Malang.

“Ini bukti bahwa Mensos sangat peduli pada masyarakat Malang. LPPM Unisma juga menerima dana dari Kemenristekdikti senilai Rp.15 miliar dimana salah satunya adalah untuk pembangunan gedung bundar Al Asy’ari yang mampu menampung 7.000 orang yang akan segera diresmikan dalam waktu dekat, ” ujar Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si.

Rektor Unisma lebih lanjut berharap peresmian gedung bunda dalam waktu dekat ini bisa dilaksanakan oleh Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri yang sudah diundang untuk turut hadir.

Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa menyatakan bahwa kualitas lulusan ataupun mahasiswa yang dididik dengan menggunakan pendidikan formal dan juga agama yang mengutamakan keseimbangan, maka tidak akan memberikan tempat bagi paham atau gerakan-gerakan radikal kanan ataupun ekstrem kiri hidup di kalangan mahasiswa Unisma.

“Tujuan negara ini adalah untuk mensejahterakan masyarakat dan sesuai dengan UUD 1945 maka membuat negara juga menjamin kehidupan para fakir miskin dan anak-anak terlantar, negara mengembangkan sistem jaminan sosial, negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas kesehatan dan fasilitas pelayanan umum,” ujar Khofifah.

Mewujudkan kualitas hidup manusia yang sejahtera merupakan salah satu tujuan dari Kementerian Sosial, sehingga saat ini telah dilakukan revolusi perubahan pemberian bantuan sosial dari tunai menjadi non tunai yang meminimalisir penyimpangan bantuan dari Kementerian Sosial.

“Ada juga pembuatan sistem data bantuan sosial terpadu sehingga tidak ada lagi data yang dobel atau tidak valid, dan saat ini sudah ada 6 juta data yang sudah terintegrasi dengan KIS dan juga bantuan sosial yang lain,” ujar Menteri Sosial.

Menurut Khofifah, pada tahun 2018 mendatang akan lebih banyak bantuan yang terintegrasikan dalam satu kartu bantuan sosial Kementrian Sosial, dimana saat ini untuk wilayah Jawa Timur telah diberikan bantuan hingga mencapai Rp.6 triliun lebih. (A.Y)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan