ADADIMALANG.COM | Kampus ABM – Ada suasana yang berbeda dalam seremonial prosesi wisuda di kampus STIE Malangkuçeçwara pagi hari tadi, Sabtu (19/10/2024).
Kegiatan wisuda ke 76 yang diikuti lebih dari 160 orang wisudawan ini terasa berjalan dengan lebih santai, jauh dari kesan menegangkan dari wisuda-wisuda yang umumnya dilaksanakan.
Selain itu, untuk pertama kalinya saat wisuda Ketua STIE Malangkuçeçwara yakni Dra. Bunyamin, M.M., Ph.D., turun ke area kursi wisudawan dan juga orang tua wisudawan untuk dapat menyapa secara langsung dan berjabat tangan dengan beberapa orang tua mahasiswa.
Tak ayal tindakan pria yang akrab disapa Benny ini direspon orang tua mahasiswa yang langsung berdiri dan menjabat tangan pimpinan STIE Malangkuçeçwara yang datang mendekat.
“Saya akan memanggil perwakilan wisudawan untuk maju ke depan bersama saya dan menyanyi bersama,” ujar Benny usai tiba di hadapan para wisudawan dan orangtuanya.
Sekitar 20 orang wisudawan menemani Benny di deretan depan, dimana para wisudawan tersebut adalah wisudawan yang berasal dari berbagai wilayah khususnya di luar Pulau Jawa.
Atmosfer mendadak berubah bernuansa nasionalis saat Benny dan para wisudawan serta orang tua wisudawan menyanyi bersama lagu nasional yang berjudul ‘Tanah Airku’ ciptaan Ibu Soed.
Usai suasana terasa sangat membangkitkan jiwa persatuan dan kesatuan, suasana berubah menjadi jauh lebih gembira dan meriah saat paduan suara mahasiswa STIE Malangkuçeçwara menyanyikan lagu berjudul ‘Rungkad’ yang diikuti semua hadirin untuk bernyanyi dan berjoget. Termasuk Ketua STIE Malangkuçeçwara turut menggoyangkan badan bersama para wisudawan, yang semakin menunjukkan ketiadaan sekat antara dosen dan mahasiswa di kampus STIE Malangkuçeçwara tersebut.
Usai wisuda, Benny menyampaikan alasan mengapa dalam wisuda kali ini dimasukkan agenda bernyanyi bersama lagu Tanah Airku tersebut.
“Seringkali kan kita itu mengungkapkan NKRI harga mati NKRI harga mati tapi sebenarnya ada pekerjaan yang lebih penting yaitu bagaimana caranya kita menumbuhkan nilai-nilai persatuan gitu ya, kebanggaan akan berbangsa satu, berbahasa satu ya ini perlu di terus dipupuk. Tadi dalam acara wisuda kan ada banyak mahasiswa dari luar pulau Jawa yang harus kita buat mereka merasa ada di negara mereka sendiri. Jangan sampai datang dan hidup di Pulau Jawa tapi merasa terasing, padahal sama-sama orang Indonesia,” ungkap Benny.
Oleh karena itu menurut Benny dirinya memanggil 20an mahasiswa yang mayoritas dari luar pulau Jawa untuk bernyanyi bersama-sama membangkitkan jiwa nasionalisme semua yang menghadiri wisuda kali ini.
“Kegiatan seperti ini mestinya digalakkan di setiap pertemuan-pertemuan ya. Dan memang konsep wisuda di kampus STIE Malangkuçeçwara ini kan memang have fun (menyenangkan) ya karena wisuda itu kan seremoni biasa tapi kita mencoba menyentuh emosi para undangan khususnya para wisudawan. Jadi meskipun fun tetapi wisuda itu tetap ada nilai sakralnya betapa mereka harus berterima kasih kepada orang tua, kepada guru yang saat-saat ini mungkin value itu jadi rendah ya karena memang banyak yang meninggalkannya,” tukas pria ramah ini.
Sementara itu perwakilan wisudawan yakni Kharisma Nur Shinta dari program studi manajemen dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para wisudawan serta doa agar para wisudawan dapat segera memperoleh pekerjaan dan dapat menghadapi tantangan yang ada saat ini.
“Saya ingin menyampaikan kepada teman-teman di luar sana bahwasanya pendidikan tinggi itu tidak hanya untuk mereka yang mampu secara finansial, tetapi untuk teman-teman yang memiliki semangat yang luar biasa itu pun juga dapat untuk meraih kesuksesannya,” unvkap Kharisma yang memperoleh bantuan pendidikan melalui KIP Kuliah ini sejak awal masuk hingga semester delapan.
Ditanya kesan selama dirinya menempuh pendidikan di kampus STIE Malangkuçeçwara, Kharisma mengakui banyak orang yang menduga-duga berkuliah di kampus STIE Malangkuçeçwara (ABM Malang) tersebut sangatlah mahal.
“Saya kukiah dengan KIP Kuliah dimana menurut saya untuk UKT di kampus STIE Malangkuçeçwara ini sesuailah dengan fasilitas yang didapatkan selama kuliah, apalagi suasana kampusnya nyaman dan bagi mahasiswa yang berpotensi diaalurkan ke berbagai program misalkan yang pandai berbahasa Jepang dapat memperoleh beasiswa ke Jepang dan lain sebagainya. Pokoknya tetap semangat ya kuliah di STIE Malangkuçeçwara ini,” pungkas perempuan asli Polowijen Kota Malang ini. (A.Y)