ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkuçeçwara turut berkontribusi dalam pembentukan manusia lanjut usia (lansia) di wilayah Mojolangu Kota Malang. Hal tersebut diwujudkan melalui kegiatan Pembinaan Ketahanan Keluarga Bina Keluarga Lansia Melati di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang siang tadi, Jumat (11/10/2024).
“Pembangunan Selantang (Sekolah Lanjut Usia Tangguh) ini bertujuan untuk memberdayakan lansia agar dapat hidup sebagai lansia tangguh, mandiri dan berkualitas,” ujar Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat STIE Malangkuçeçwara, Dr. Son Haji, MS., Ak.CA.
Menurut Son Haji,pihaknya mendapatkan hibah dari Dikti yang diwujudkan dalam kegiatan tersebut dimana para dosen menyusun susun kurikulum, metode pembelajarannya yang memasukkan juga unsur budaya untuk apresiasi.
“Dalam workshop ini disampaikan materi yang memotivasi para ibu-ibu lansia untuk terus semangat dan produktif dalam menjalani kehidupan. Selain itu, juga dihadirkan mentor untuk memberikan pelatihan kepada para lansia tentang bagaimana bermain alat musik tradisional angklung karena bermain angklung ini ternyata mempunyai efek yang bagus di otak, psikologi kita. Itu kemudian kita gabungkan dengan pembelajaran untuk pemberdayaan lansia,” ungkap Son Haji.
Pada usia-usia lansia menurutnya tentu rentan terhadap berbagai problematika yang dapat mempengaruhi psikologi para lansia. Hal ini pun juga dapat berimbas buruk pada aspek lain dari lansia tersebut.
Dengan adanya pembinaan tersebut, pihak dosen STIE Malangkuçeçwara berharap para lansia dapat menikmati hari tuanya dengan tetap berdaya mandiri, sekaligus tetap bahagia dan terjaga kesehatan mentalnya.
“Kita mengikuti dimensi lansia kita susunkan kurikulum fisik, intelektual, sosial, mental, emosional dan spiritual. Kita latihkan dengan pembelajaran yang menyenangkan,” tukas Son Haji.
Sementara itu Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIE Malangkuçeçwara yakni Dra. Siti Munfaqiroh, M.Si. menambahkan bahwa di Kelurahan Mojolangu terdapat Selantang yang didampingi oleh para dosen STIE Malangkucecwara.
Program tersebut kemudian terus dikembangkan lagi dengan mengajukan hibah ke Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Dikti.
Ketua LPPM STIE Malangkuçeçwara, Dra. Siti Munfaqiroh, M.Si.saat turut hadir di lokasi kegiatan
“Hibah didapat, kemudian direalisasikan dalam bentuk alat musik angklung, pengeras suara dan beberapa hal lain untuk menunjang kegiatan-kegiatan sekolah lansia tangguh. Dalam program ini ada tiga dosen dan dua orang mahasiswa yang terlibat,” ujar perempuan yang akrab disapa Riro ini.
Membentuk lansia tangguh menurut Riro sejatinya merujuk pada banyak aspek atau bukan hanya pada aspek fisik saja dimana lansia tangguh memiliki arti mampu mandiri lahir dan batin untuk terus menjaga kesehatan mental mereka dan juga kondisi fisik mereka, sehingga tetap dapat berdaya. (A.Y)