ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang menjadi perhatian Wahyu Hidayat. Melejitnya jumlah UMKM di Kota Malang menjadikan tugas khusus untuknya untuk me-reach out produk ke nasional dan internasional.
Hal tersebut disampaikan Wahyu dalam diskusi Malang Business Series 12, Islamic Business Exhibition yang digelar di Malang Town Square (Matos) Rabu Sore (6/11).
Salah satu bentuk upaya Wahyu adalah dengan mengembangkan UMKM melalui program Kemis Mboisbyang sudah dijalankan sejak dirinya masih menjadi Pj Wali Kota Malang dengan mewajibkan ASN memakai produk UMKM setiap hari Kamis.
“Ada sekitar 30 ribu UMKM di Kota Malang salah. Dengan gagasan Kemis Mbois kami ciptakan sebagai gerakan agar kita semakin tumbuh kecintaan pada produk UMKM lokal,” katanya.
Berkat program tersebut yang memberikan dampak ke UMKM. Wahyu Hidayat menerima penghargaan Inovasi Membangun Negeri 2023 kategori Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah dari salah satu stasiun TV nasional di Jakarta.
Penghargaan itu diberikan karena komitmen dan terobosan dalam meningkatkan UMKM. Prestasi itu didapatkan karena Pemkot Malang dinilai mampu mendorong pemberdayaan UMKM melalui berbagai kebijakan. Seperti dengan pelibatan UMKM dalam agenda pemerintahan, baik skala lokal, nasional, regional, dan global.
“Programnya dulu menyalurkan bantuan dan perluasan akses pasar UMKM, seperti pendampingan, sertifikat halal, label SNI dan uji nutrisi,” terangnya.
Mantan Pj Wali Kota Malang itu juga akan mengupayakan kemudahan bagi UMKM. Seperti memberikan kemudahan akses permodalan dan membantu pemasaran.
“Jadi kenaikan jumlah UMKM yg melesat ini, kita sambut positif tapi juga menjadi tantangan kami untuk hadir memberikan pembinaan dan kebijakan yang memudahkan,” tambahnya.
Selain itu salah satu program unggulan Wahyu adalah Ngalam Laris yang fokus kepada UMKM. Dengan tujuan untuk naik kelas ke UMKM yang lebih baik.
“Sesuai dengan program 1.000 even nanti akan menimbulkan multiplayer effect yang luar biasa dengan konsep sport tourism,” pungkasnya. (A.Y)