ADADIMALANG.COM | Kota Malang – Politeknik Negeri Malang (Polinema) terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Kali ini, Polinema menggelar pelatihan untuk penyandang disabilitas, yang bertujuan memberikan keterampilan membatik dan cara memasarkan produk mereka melalui media sosial, guna mencapai kemandirian ekonomi.
Kegiatan ini berlangsung dari 26 Agustus hingga 20 Desember 2024, bertempat di Unit Layanan Disabilitas (ULD) Lawang dan mitra UKM Batik Bambu Kenanga di Turen, Kabupaten Malang.
Program ini melibatkan para penyandang disabilitas dari kelompok LinkSos yang mendapatkan pelatihan langsung dari tim pengabdian Polinema, yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi.
Pelatihan ini mencakup berbagai materi penting, antara lain motivasi berbisnis, pemahaman tentang pentingnya media sosial dalam pemasaran, serta pengetahuan tentang legalitas usaha dan cara menjalin hubungan dengan pemerintah, pemasok, serta konsumen. Para peserta juga mendapatkan keterampilan teknis dalam membatik tulis dan cara memasarkan produk melalui platform digital.
Ketua kegiatan PKM, Halid Hasan, mengungkapkan harapannya agar keterampilan yang didapat oleh peserta pelatihan dapat terus berkembang.
“Kami berharap, setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat mengembangkan keterampilan membatik mereka dan memasarkan produk secara mandiri melalui media sosial, sehingga dapat menciptakan kemandirian ekonomi,” jelasnya.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga diharapkan memberikan kontribusi terhadap pencapaian indikator kinerja utama (IKU) Polinema, seperti memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa di luar kampus dan mengajak dosen terlibat dalam kegiatan luar kampus.
Selain itu, program ini mendukung metode pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan masyarakat secara langsung.
Program ini didukung oleh Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang turut mendorong inklusivitas dalam dunia pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Ke depannya, Polinema berharap kegiatan serupa terus mendapatkan dukungan dan dapat dilanjutkan untuk membantu lebih banyak penyandang disabilitas meraih kemandirian ekonomi.
Dengan adanya pelatihan ini, para penyandang disabilitas diharapkan tidak hanya memiliki keterampilan baru, tetapi juga bisa memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan daya saing produk mereka di pasar, membuka peluang usaha, dan menciptakan dampak positif bagi perekonomian lokal. (A.Y)