Kampus UNITRI | ADADIMALANG.COM – Universitas Tribhuwana Tunggadewi (UNITRI) Malang sukses menggelar wisuda ke-47 pada Sabtu (18/01/2025). Acara ini menjadi wisuda perdana yang diselenggarakan pada tahun 2025 dan diikuti oleh sekitar 400 wisudawan dari berbagai fakultas.
Dalam sambutannya, Rektor UNITRI Malang, Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc., menekankan pentingnya karakter tangguh dan adaptif bagi para lulusan. Hal ini didasari oleh realitas dunia kerja yang semakin kompetitif di tengah keterbatasan peluang kerja.
Rektor UNITRI Malang menyampaikan bahwa tantangan dunia kerja saat ini membutuhkan lulusan yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga tangguh menghadapi segala situasi.
“Tangguh yang saya maksudkan itu di awal-awal karir atau berkarir ini tidak memilih-milih pekerjaan atau peluang pekerjaan, dan setiap pekerjaan yang sudah diambil harus mampu dikerjakan sebaik mungkin,” ujar Prof. Eko.
Selain itu, beliau juga menegaskan pentingnya kemampuan adaptasi terhadap perubahan untuk menjawab tantangan di dunia kerja.
“Memiliki sikap adaptif dan juga memiliki attitude atau etika yang baik, dimana hal-hal tersebut akan mendukung peningkatan karir para lulusan UNITRI Malang di tempat kerjanya nanti,” tambahnya.
Penampilan Istimewa Paduan Suara Kencono Wungu
Wisuda kali ini juga diwarnai dengan penampilan istimewa dari UKM Paduan Suara Kencono Wungu UNITRI Malang. Tidak seperti biasanya, kali ini paduan suara menghadirkan 40 anggota, dua kali lipat dari jumlah biasanya. Penampilan ini sekaligus menjadi ajang latihan menjelang kompetisi internasional yang akan diikuti mereka pada Februari 2025.
“Jika di wisuda biasanya kita hanya menghadirkan sekitar 20 orang tim paduan suara, tetapi kali ini spesial kita hadirkan 40 orang anggota UKM Paduan Suara Kencono Wungu sebagai penampilan istimewa dan juga latihan sebelum bertanding dalam kompetisi internasional pada bulan Februari 2025 mendatang,” jelas Ketua Panitia Wisuda, Pramono Sasongko, S.TP., M.P., MSc.
Rektor UNITRI Malang juga berharap agar tim Kencono Wungu mampu memberikan hasil terbaik dalam kompetisi tersebut. “Paling tidak itu bisa menambah rasa percaya diri mahasiswa dengan diikutsertakan dalam kompetisi tingkat internasional, bagi mereka itu luar biasa. Menang atau kalah itu memang tujuan, tetapi bukan tujuan akhir,” kata Prof. Eko. (A.Y)