Kota Malang | ADADIMALANG.COM – Dengan tujuan membekali santrinya memiliki keterampilan teknologi terkini, Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia (BMCI) meresmikan Laboratorium Digital dan Artificial Intelligence (AI) pagi ini, Sabtu (22/02/2025).
Peresmian laboratorium yang berjumlah dua ruangan berisi 25 PC dengan spesifikasi cukup tinggi ini berlangsung di basement masjid Ponpes BMCI dilakukan oleh Pengasuh Ponpes BMCI, Sekretaris Daerah Kota Malang, Ketua Yayasan Pengembangan UNIBRAW ABADI, serta sejumlah perwakilan sponsor dan pihak pendukung.
Laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan digital dan AI canggih ini diinisiasi oleh Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Bisri, MS., yang terinspirasi pernyataan sahabat Nabi Muhammad SAW yakni Sayidina Ali agar mendidik anak sesuai dengan jamannya.
“Dengan mengikuti perkembangan zaman, Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia (BMCI) berkomitmen untuk memberikan pendidikan yang seimbang, mencakup keilmuan agama dan juga keterampilan teknologi. Agar dapat berjalan profesional dan optimal, kami bekerjasama dengan pihak ketiga dengan sistem sewa beli selama empat tahun dengan total.biaya Rp.1,2 miliar,” ungkap KH. Mohammad Bisri.
Selain itu, laboratorium tersebut juga direncanakan untuk dikomersialisasi guna mendukung pembiayaan operasionalnya.
Sebagai bagian dari program pendidikan, materi terkait digital dan AI akan menjadi kurikulum ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh sekitar 350 siswa SMP dan SMA di Pondok Pesantren BMCI. “Tujuannya agar para santri memiliki pemahaman yang mendalam tentang dunia digital dan AI, yang akan memberikan keuntungan kompetitif saat mereka memasuki dunia kerja,” tukas mantan Rektor Universitas Brawijaya (UB) ini.
Ditemui di lokasi peresmian, Prof. Dr. Candra Fajri Ananda, SE., M.Sc., selaku Ketua Yayasan Pengembangan UNIBRAW ABADI mengungkapkan bahwa yayasan yang diketuai tersebut memiliki beberapa fokus kegiatan termasuk bidang pendidikan dan sosial dengan tujuan memberikan bantuan yang lebih dari sekadar beasiswa.
“Tahun ini kami meluncurkan bantuan untuk santri Ponpes BMCI agar mereka tidak hanya mendalami kitab agama tetapi juga memahami dan menguasai teknologi, yang saat ini sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang kehidupan,” ungkap Prof. Candra.
Semakin majunya perkembangan teknologi saat ini menurut Candra akan dapat menyesatkan jika tidak ada kontrol dan pendampingan.
Peresmian laboratorium digital dan AI di Ponpes Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia ini juga mendapat apresiasi dari perwakilan Pemerintah Kota Malangbyang hadir dalam kegiatan peresmian tersebut.
“Kami sangat mengapresiasi upaya Ponpes Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia dalam membekali santri dengan ilmu agama dan keterampilan digital. Ini akan memberi kontribusi luar biasa, tidak hanya untuk Kota Malang, tetapi juga tingkat regional, nasional, bahkan internasional,” ujar Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, ST., MT.
Ke depan Pemerintah Kota Malang berencana untuk bekerja sama dengan Ponpes Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia dalam menyempurnakan pendidikan dasar dengan aspek-aspek pengayaan dalam hal digital dan AI, serta memastikan bahwa pendidikan tersebut tetap seimbang dengan penguatan keimanan dan ketakwaan.
Keberadaan laboratorium digital dan AI ini mencerminkan visi Ponpes Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara emosional dan spiritual. Dengan bekal ilmu agama yang kokoh serta keterampilan digital dan AI, diharapkan para santri BMCI dapat menjadi generasi emas Indonesia yang siap menghadapi tantangan global. (A.Y)