Kota Malang – Sebanyak 11 ribu mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB) mulai pukul 06.00 WIB hari ini (19/8) mengikuti upacara pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MABA) di lapangan Rektorat Universitas Brawijaya.
Dalam acara PK2MABA tersebut diisi pula dengan pertunjukan koreografi payung yang berisi berbagai macam tulisan seperti Kita Indonesia, Universitas Brawijaya, gambar Burung Garuda Pancasila hingga peta Indonesia.
Usai upacara PK2MABA, Rektor Universitas Brawijaya Prof. Dr. Ir. M. Bisri berpesan kepada para mahasiswa baru agar bisa menempuh pendidikan di Universitas Brawijaya secara tepat waktu dan tepat mutu.
“Saya berpesan kepada mahasiswa baru agar bisa kuliah tepat waktu dan tepat mutu karena proses recruitmentnya cukup panjang dan cukup sulit dari 200 ribu hanya diterima sekitar 10.000 mahasiswa saja. Semoga keluarnya gampang atau tepat waktu dan tepat mutu artinya empat tahun cepat selesai dengan IP minimal 3,” ungkap Prof. Dr. Ir. M. Bisri.
Meskipun meminta mahasiswa baru bisa kuliah tepat waktu dan tepat mutu, namun Rektor UB juga meminta mahasiswa baru UB tetap belajar organisasi seperti di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) agar memiliki jiwa leadership ke depan.
“Yang menjadi prioritas pembinaan kali ini adalah pembentukan karakter tentang kecintaan terhadap negara dan bangsa yang sedang kita coba bangun supaya cinta negara itu mulai tumbuh dari para mahasiswa baru,” ungkap Rektor UB.
Materi tentang kecintaan terhadap negara dan bangsa akan diberikan baik di PK2MABA tingkat Universitas ataupun di fakultas masing-masing.
“Saya minta dekan dan wakil dekan di masing-masing fakultas akan keliling untuk melakukan pengecekan agar tidak ada aktifitas perpeloncoan dalam kegiatan PK2MABA ini karena yang ada adalah pembinaan karakter yang menumbuhkan rasa cinta kepada negara Republik Indonesia ini. Dekan dan Wakil Dekan diminta mengawasi secara ketat pelaksanaan PK2MABA kali ini karena setelah ini semua kegiatan akan dilaksanakan di masing-masing fakultas dimana sering ada kegiatan yang dibuat sendiri oleh mahasiswa yang mungkin itu di luar buku pedoman,” pungkas pria ramah ini. (A.Y)