Bukan Sekadar Naik Haji, Perharsia Tumbuhkan Jiwa Sosial Jamaah Sejak 1993

banner 468x60

Kota Malang | ADADIMALANG.COM – Kiprah Persaudaraan Haji RSI Aisyiyah (Perharsia) kembali menunjukkan eksistensinya di tahun ke-31, sebuah capaian panjang yang tidak lepas dari pengelolaan organisasi yang solid dan semangat persaudaraan yang tetap terjaga lintas generasi jamaah haji.

Ketua Umum Perharsia, Imam Supeno, menuturkan bahwa keberhasilan menjaga keberlangsungan organisasi sejak 1993 itu tidak terjadi secara tiba-tiba. Sejak awal berdiri, Perharsia telah membentuk struktur yang rapi, dengan setiap angkatan haji memiliki kelompok tersendiri yang dipimpin oleh ketua angkatan masing-masing. Hal ini menciptakan sistem yang terorganisir dan saling terhubung.

Bacaan Lainnya

“Setiap angkatan punya ketua, dan kami juga ada koordinator umum. Saya mengoordinasikan seluruh angkatan dari angkatan pertama hingga angkatan ke-31, bahkan kini sudah bersiap untuk angkatan ke-32,” ujarnya saat Halal Bihalal Perhersia di Dome UMM, Minggu (20/4/2024)

Kekompakan di antara jemaah tidak hanya terbangun saat masa manasik dan pelaksanaan ibadah haji, tapi terus berlanjut dalam berbagai kegiatan pasca-haji. Ikatan batin yang terbentuk selama proses pembinaan, kata Imam, membuat para jemaah tetap aktif dan solid dalam berbagai kegiatan sosial maupun spiritual.

“Setelah pulang haji, kami rutin mengadakan pertemuan kelompok, rombongan, hingga angkatan. Bahkan setiap pekan ada agenda acara dari tiap kelompok. Ini menjaga silaturahmi tetap hidup,” lanjutnya.

Salah satu kegiatan yang menjadi ikon Perharsia adalah “warung gratis” yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain setiap pekan. Program ini merupakan bentuk kepedulian sosial sekaligus sarana mempererat hubungan antaranggota. Tak hanya itu, Perharsia juga mengelola pondok yatim di kawasan Mondoroko serta koperasi internal yang menjadi sumber penguatan ekonomi jamaah.

Dengan pola pembinaan berkelanjutan dan kegiatan sosial yang masif, Perharsia menunjukkan bahwa ibadah haji bukan sekadar ritual spiritual, melainkan juga momentum membentuk karakter sosial yang berkelanjutan di tengah masyarakat. (Shel/AY)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60