Petinggi Kampus ITN Malang melakukan studi banding ke 3 Perguruan tinggi dalam proses Re Akreditasi B menjadi A

banner 468x60

Kota Malang – Dalam rangka mempercepat dan memuluskan proses Re Akreditasi dari B menjadi A, seluruh jajaran pimpinan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang melakukan studi banding ke tiga Perguruan Tinggi (PT) baik negeri maupun swasta dalam kurun waktu 14 hari.

“Dipilihnya ke tiga perguruan tinggi tersebut karena meskipun ketiganya memiliki tipe yang berbeda tetapi mempunyai kesamaan yaitu memperoleh Akreditasi Institusi ‘A’ dan ketiganya dianggap mampu mewakili apa yang dibutuhkan oleh ITN Malang,” ujar Rektor ITN Malang, Dr. Ir. Lalu Mulyadi.

Bacaan Lainnya

Studi banding yang pertama dilaksanakan oleh Rektor ITN, Wakil Rektor I, Kepala UPT Pusat Teknologi Informasi & Komunikasi (PUSTIK) dan Ketua Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat (LPPM) pada tanggal 9 Agustus 2017 lalu ke Universitas Syiah Kuala Aceh yang dianggap mampu melakukan lompatan dari Akreditasi Institusi ‘C’ menjadi ‘A’ sehingga layak menjadi rujukan.

Dari hasil studi banding ke kampus Universitas Syiah Kuala Aceh didapatkan hasil yang bisa ditindak lanjuti di kampus ITN Malang yaitu adanya unggulan-unggulan tertentu yang ditonjolkan dalam proses penyusunan borang akreditasi sampai dengan site visit asesor.

Dr. Ir. Marwan dari  Universitas Syiah Kuala Aceh yang mengemban amanah sebagai  BIMTEK AIPT  / Bimbingan Teknis Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi memberi perhatian khusus kepada upaya ITN Malang dengan melakukan kunjungan  balasan ke ITN Malang pada tanggal 19 Agustus 2017  untuk memantapkan persiapan ITN Malang melakukan  Re-Akreditasi Institusi dari ‘B’ menuju ‘A’.

Kunjungan studi banding kedua diikuti oleh Rektorat, Dekanat, Ketua Program Studi, Ketua Lembaga & Ketua Unit pelaksana Teknis (UPT) ke kampus Universitas Surabaya (UBAYA) pada tanggal 22 Agustus 2017, dimana Ubaya yang merupakan universitas swasta ini usianya tidak beda jauh dengan ITN Malang. Dari kampus Ubaya tersebut didapatkan rujukan untuk pengelolaan dan pendanaan terkait model pengelolaan tiga kampus di Ubaya.

Sementara kunjungan studi banding ke tiga dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2017 kemarin di STIE Perbanas Surabaya yang banyak berbagi kiat, trik dan tips dalam persiapan akreditasi institusi. Dalam kunjungan ke STIE Perbanas tersebut membedah secara rinci setiap standar dan butir dalam borang akreditasi dan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab yang berjalan secara meriah dan guyub dan diakhiri dengan penanda tanganan Momerandum of Agreement (MOA) antara STIE Perbanas Surabaya dan ITN Malang.

Ditemui terpisah, Rektor ITN Malang menyampaikan bahwa meskipun masa Akreditasi Institusi B ini baru berakhir pada tahun 2020 sejak dua tahun yang lalu dinikmati oleh ITN, tetapi DIKTI melihat potensi ITN Malang  makin meningkat di semua bidang  sehingga berpeluang mempercepat peningkatkan Akreditasi Institusi menjadi  ‘A’.

“Oleh karena itu segala daya upaya tenaga, pikiran dan potensi dikerahkan oleh seluruh Sivitas Akademika ITN Malang dimana studi banding hanyalah salah satu instrumen untuk mendorong tercapainya tujuan Re Akreditasi B menjadi A,” pungkas pria berkacamata ini. (A.Y)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan