Kota Malang – Memenangkan persaingan di bidang usaha merupakan salah satu faktor keberlangsungan usaha yang dijalankan. Dalam rangka meningkatkan daya saing Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), STIE Indonesia Malang bersama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Komisariat Malang Raya dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jawa Timur melaksanakan acara Seminar Nasional bertema laporan keuangan.
Menurut Ketua IAI Komisariat Malang Raya Dr. Puji Handayati, SE, MM., AK, CA, CMA, laporan keuangan sangat penting bagi keberlanjutan usaha UMKM yang kebanyakan saat ini tidak memiliki kebiasaan melakukan proses pencatatan keuangan.
“Dengan adanya pencatatan keuangan maka bisa terlihat apakah usaha yang dijalankan tersebut berkembang atau tidak,” ujar perempuan yang menjadi pengajar di Universitas Negeri Malang ini.
Kebiasaan pembuatan catatan keuangan yang sudah mulai dilaksanakan tersebut, menurut Puji Handayati memang terkendala dengan standart yang dibuat oleh IAI yaitu Standart Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas publik (SAK ETAP) yang dibuat untuk skala usaha di atas level UMKM dan Koperasi.
“Akibatnya UMKM jadi tidak bankcaple karena tidak melakukan pencatatan keuangan atau pencatatan keuangannya tidak standart,” ujar Puji.
Dengan tujuan membantu pelaku UMKM dan Koperasi untuk melakukan pencatatan keuangan yang memenuhi standart, IAI trlah membuat standart Keuangan yang baru bagi UMKM yaitu SAK EMKM yang lebih sederhana dari SAK ETAP yang sudah ada sebelumnya.
“Dengan SAK EMKM maka pelaku UMKM akan bankcable dan lebih mudah mendapatkan modal sehingga bisa memperkuat daya saing untuk bersaing dengan usaha yang lainnya,” ujar Puji Handayati. (A.Y)