Kota Malang | ADADIMALANG.COM — Komitmen memperkuat kinerja aparatur negara terus digaungkan Pemerintah Kota Malang. Salah satunya melalui dukungan terhadap penerapan Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjadi isu prioritas dalam Rapat Koordinasi Evaluasi CASN Tahun Anggaran 2024 dan Manajemen Talenta di Pendopo Kabupaten Malang, Kamis (24/7/2025).
Kegiatan yang digelar oleh Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (BKN) ini dihadiri oleh para pejabat pembina kepegawaian serta kepala BKD/BKPP/BKPSDM se-Jawa Timur, termasuk Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang menegaskan dukungannya terhadap sistem manajemen talenta dan menargetkan penerapannya di Kota Malang mulai tahun 2026.
“Sudah kita mulai tahap-tahapnya, parameternya sudah kita lakukan. Saat retret kemarin juga menanyakan sejauh mana progresnya. Harapannya tahun ini kita kejar semua dan selesai, sehingga tahun depan Kota Malang sudah bisa melaksanakan manajemen talenta,” jelas Wahyu dengan optimis.
Wahyu menambahkan bahwa sistem ini dirancang untuk menjawab tantangan dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama yang saat ini sebagian masih dijabat oleh pelaksana tugas (Plt). Dengan manajemen talenta, pengisian jabatan strategis dapat dilakukan lebih cepat dan sesuai kompetensi.
“Kami tidak menunggu sistem manajemen talenta selesai diterapkan. Prosesnya akan berjalan paralel dengan pengisian jabatan. Jadi bisa jalan bersamaan,” tambahnya.
Kepala BKN, Zudan Arif, dalam forum tersebut menjelaskan bahwa sistem manajemen talenta bertujuan untuk menempatkan ASN di posisi yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka guna mendorong produktivitas dan efektivitas birokrasi.
“Nah, ke depan kita menggunakan satu pintu. Dengan manajemen talenta ini akan lebih cepat, lebih efektif dan hasilnya pasti akan lebih bagus,” ujar Zudan.
Menurutnya, langkah ini juga menjadi bagian dari arahan Presiden Prabowo yang menginginkan BKN mendukung kinerja pemerintahan agar lebih efektif dan selaras antara program nasional, provinsi, dan kabupaten/kota.
Dalam mendukung sistem ini, Provinsi Jawa Timur juga menunjukkan langkah konkret. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan telah menggandeng Ary Ginanjar, pelopor konsep ESQ, dengan pendekatan Talent DNA untuk memetakan karakter ASN secara lebih dalam.
“Ini menjadi pintu masuk bagaimana sesungguhnya mengidentifikasi karakter dari masing-masing ASN, CASN maupun PPPK,” kata Khofifah.
Lebih dari itu, program ini bahkan mulai menyasar institusi pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA/SMK, termasuk sekolah swasta. “Harapannya adalah Jawa Timur bisa menjadi lumbung talenta nasional, bukan hanya dari ASN-nya, tetapi juga dari siswa didik yang ada,” sambungnya.
Rangkaian Rakor ini juga ditutup dengan penyerahan piagam penghargaan kepada instansi terbaik di wilayah kerja Kanreg II BKN Surabaya. Pemerintah Kota Malang berhasil meraih dua penghargaan sekaligus, yaitu kategori Layanan Pensiun Terbaik serta Instansi Daerah dan Mitra Fasilitator Titik Lokasi Mandiri BKN Seleksi CASN TA 2024. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala BKN kepada Wali Kota Malang.
Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Kota Malang dalam memperkuat fondasi tata kelola ASN yang modern, responsif, dan berbasis data. (Red)