
Kota Malang | ADADIMALANG.COM — Di tengah komitmen besar BPJS Kesehatan untuk menghadirkan layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan berkualitas, dua fasilitas kesehatan (faskes) dari Kota Malang menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Keduanya berhasil menyabet Juara Pertama dalam dua kategori berbeda pada ajang penghargaan Faskes Berkomitmen Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
Prestasi ini membuktikan bahwa faskes di Kota Malang mampu bersaing dan memberikan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terbaik, sejalan dengan semangat “Seva Paramahita”, filosofi pelayanan tulus dan penuh integritas yang didorong oleh BPJS Kesehatan.
Dua faskes kebanggaan Malang yang sukses menduduki puncak tertinggi adalah Klinik Jantung Hasna Medika Kota Malang yang berhasil menjadi Juara Pertama untuk Kategori Klinik Utama. Klinik ini mengungguli Klinik Utama Medika Antapani Kota Bandung dan Klinik Utama Alif Medika Kabupaten Luwu Utara. Juara Pertama juga diraih RSI Aisyiyah Kota Malang untuk Kategori Rumah Sakit Kelas C, menyisihkan RS Bunda Kota Palembang dan RS Bhayangkara Kota Manado di posisi ke dua dan ketiga.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang, Yudhi Wahyu Cahyono, menyatakan bahwa penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas komitmen tinggi faskes dalam mendukung Program JKN.
“Perwakilan dari FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut) kami menerima 2 penghargaan Juara pertama pada masing kategori. Pemberian penghargaan ini diharapkan dapat mendorong terciptanya kompetisi yang sehat antar fasilitas kesehatan dalam memberikan layanan terbaik bagi peserta JKN,” pungkas Yudhi dalam kegiatan Fasilitas Kesehatan Berkomitmen Tahun 2025 di Malang, Kamis (09/10/2025) kemarin.
Yudhi juga menekankan bahwa komitmen yang terjalin antara BPJS Kesehatan dan faskes bertujuan untuk memperkuat sinergi, meningkatkan mutu layanan, dan mewujudkan pemerataan akses bagi seluruh peserta JKN di wilayah kerja Cabang Malang.
Keberhasilan Program JKN ini dinilai semakin merata karena hingga 1 Oktober 2025 program tersebut telah menjangkau 282,7 juta peserta atau 98,6 persen dari jumlah penduduk, tidak lepas dari kontribusi faskes di seluruh tingkatan. Hal tersebut ditegaskan oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti yang menyampaikan bahwa program JKN adalah milik bersama.
“Kami percaya, dengan sinergi yang kuat dan komitmen bersama, Program JKN akan terus menjadi harapan seluruh masyarakat dalam menjamin layanan kesehatan. Selain itu, hadirnya Program JKN sekaligus wujud nyata hadirnya negara dalam melindungi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Ghufron.
Dalam upaya memperkuat layanan, BPJS Kesehatan terus melakukan berbagai inovasi. Mulai dari penggunaan NIK/KTP sebagai identitas tunggal di faskes, fitur pendaftaran terjadwal di aplikasi Mobile JKN, hingga penyederhanaan rujukan untuk pasien penyakit kronis.
BPJS Kesehatan juga telah memperkuat sistem digital di faskes, di antaranya dengan meluncurkan Portal Informasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama (PIF FPKTP), yakni sebuah dashboard transparan untuk faskes memantau pengelolaan layanan JKN serta fitur laporan Kekosongan Obat pada Aplikasi Apotek Online. Inovasi ini memungkinkan faskes melaporkan stok obat real time, memastikan respons cepat terhadap potensi kekurangan obat.
“Kolaborasi ini menunjukkan bahwa JKN bukan hanya program pemerintah, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia. Dengan semangat gotong royong dan inovasi yang berkelanjutan, kita bersama menjaga keberlangsungan sistem jaminan kesehatan yang adil dan inklusif bagi semua,” tutup Ghufron.
Penghargaan yang diraih faskes Malang ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kompetisi yang sehat mampu memotivasi setiap fasilitas kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan, memperkuat inovasi, dan memperluas akses demi terwujudnya layanan kesehatan yang berkualitas dan berkesinambungan bagi masyarakat. (Red)