Kota Malang – Bertempat di sisi Timur lapangan Rampal kota Malang, Korem 083 Baladhika Jaya melaksanakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang kondang Ki Manteb Sudarsono yang lebih ngetop dengan sebutan Dalang Oye, Sabtu (21/10).
Dalam pagelaran yang dinikmati ribuan masyarakat dari Malang Raya ini dihadiri oleh Pangdam V Brawijaya, Kepala Staf Kodam V Brawijaya, Komandan Korem 083 Baladhika Jaya, Asisten Personil Divisi II Kostrad, Komandan Lapangan Udara (Danlanud), Komandan Kodim di bawah Korem 083 Baladhika Jaya, Kepala Dinas Pariwisata kota Malang, Ketua Ansor kota Malang dan tokoh-tokoh di kota Malang lainnya.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Brigjen TNI Widodo Iryansyah yang merupakan Kasdam V Brawijaya, Panglima Kodam V Brawijaya yang belum hadir pada saat acara dimulai menyatakan ucapan terimakasih kepada semua pihak khususnya pemerintah daerah di Malang Raya yang telah bekerjasama dan bersinergi dengan Kodam V Brawijaya dan jajarannya sehingga tercipta situasi wilayah Malang Raya yang aman dan kondusif masih dalam suasana hari ulang tahun ke 72 TNI.
“Pagelaran wayang kulit malam hari ini selain bertujuan untuk menghibur warga juga ada hal yang terpenting adalah untuk lebih mencintai seni budaya Indonesia yang harus senantiasa kita lestarikan di tengah maraknya pengaruh berbagai budaya asing. Apalagi dunia telah memberikan penghargaan kepada wayang Indonesia sebagai warisan budaya dunia yang luar biasa karenanya menjadi kewajiban kita bersama baik pemerintah maupun seluruh komponen bangsa untuk mempertahankan nguri nguri kebudayaan khususnya seni wayang kulit Indonesia,” ujar Pangdam V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko dalam sambutannya yang dibacakan.
Lebih lanjut diharapkan oleh Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko agar semua pihak termasuk masyarakat bisa mengambil nilai-nilai filosofi dari cerita wayang kulit yang bukan hanya satu tontonan yang menarik tetapi juga bisa menjadi tuntunan dalam kehidupan sehari-hari.
“Sebagai contoh malam ini wayang menceritakan lakon Pandawa Ruwat yaitu kisah lima bersaudara yaitu Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa yang masing-masing tokoh memiliki sifat dan karakter berbeda. Di antara tokoh tersebut ada ksatria Bima yang memiliki sifat dan karakter yang gagah berani dan memiliki sifat kasar dan menakutkan bagi musuh walaupun sebenarnya hatinya lembut setia pada satu sikap tidak suka berbasa-basi dan tidak pernah sikat mendua,” ujar Pangdam V Brawijaya.
Dari pantauan di lokasi acara, hingga pukul 22.30 WIB masyarakat terus berdatangan ke lapangan rampal untuk menyaksikan pagelaran wayang yang juga menyediakan berbagai hadah seperti lemari es, delapan sepeda gunung, magic jar, setrika dan puluhan hadiah lainnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Komandan Korem 083 Baladhika Jaya, Kolonel Infanteri Bangun Nawoko menyatakan rasa syukurnya karena ternyata masyarakat yang hadir dalam pagelaran wayang untuk memperingati HUT TNI ke 72 kali ini melebihi harapan (ekspektasi) yang dibayangkan olehnya. Menurut Kolonel Inf. Bangun Nawoko, hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Malang Raya ini masih sangat mencintai budaya asli Indonesia khususnya wayang kulit.
“Mungkin banyak yang bertanya kenapa kok mengadakan pagelaran wayang kulit yang penikmatnya tidak sebanyak seni budaya yang lain. Ini karena selain kita ingin melestarikan budaya asli Indonesia, juga kita ingin benar-benar bersama rakyat sesuai dengan semangat HUT TNI kali ini yatu Bersama Rakyat TNI Kuat,” pungkas Kolonel Infanteri Bangun Nawoko.
Sekitar pukul 22.30, Panglima Kodam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko bersama jajarannya hadir di lapangan Rampal untuk menikmati pagelaran wayang bersama ribuan masyarakat Malang Raya beserta ratusan santri dan ulama di Malang Raya yang hadir. (A.Y)