Kota Malang – Untuk yang pertama kalinya, Politeknik Negeri Malang (Polinema) menjadi penyelenggara Kompetisi Jembatan Indonesia ( KJI) XIII dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) IX mulai Kamis-Minggu (9-12/11) yang dilaksanakan di Graha Polinema yang diikuti oleh 17 Perguruan Tinggi se-Indonesia.
Acara kompetisi tersebut dibuka oleh Direktur Polinema Awan Setiawan (10/11) bersama dengan perwakilan Dirjen Belmawa Yudi Haryanto.
“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Polinema. Dipilihnya Polinema, tentunya melihat dari sarana yang sudah ada di Polinema seperti Graha Polinema yang menjadi potensi untuk kegiatan mahasiswa ke depan,” ujar Direktur Polinema, Awan Setiawan.
Menurut Direktur Polinema, dalam kompetisi tersebut ada 174 proposal yang masuk dimana 40 proposal KJI Baja, 56 proposal KJI Canai, 43 proposal KJI Busur dan 35 proposal KBGI.
“Kompetisi diikuti oleh 32 tim finalis dari 18 Perguruan Tinggi yang telah lolos seleksi dan masuk final KJI XIII dan KBGI IX 2017, diantaranya 7 finalis kategori Jembatan Baja, 7 finalis kategori Jembatan Canai, 8 finalis kategori Jembatan Busur, dan 10 finalis KBGI,” ujar Direktur Polinema.
Pada kompetisi kali ini Polinema hanya mengirimkan dua tim yang bertanding dalam dua kategori yaitu tim Garuda dengan Majapahit Bridge pada KJI Busur dan tim Gardapati dengan nama gedung Rumah Singgasana pada KBGI.
“Untuk mengarah juara umum harus punya wakil di empat kategori sehingga tahun depan kami akan fokus dan merangsang mahasiswa dengan insentif dan reward untuk mengirim sebanyak mungkin proposal. Semua jurusan di Polinema akan kami genjot dalam ajang apapun, seperti kontes robot, kontes inovasi, kreasi mobil hemat energi, dan lainnya,” jelas Awan Setiawan.
Sementara itu, Kasie Kreativitas Mahasiswa Dirjen Belmawa Menristekdikti, Yudi Haryanto menyatakan bahwa minat mahasiswa terhadap kompetisi tersebut sangat tinggi yang terbukti dari jumlah proposal yang masuk.
“Ada 174 proposal meski yang lolos seleksi dua kali hanya 32 tim dan untuk event ini Dirjen Belmawa telah menganggarkan Rp.1,05 miliar pada KJI, dan Rp 800 juta untuk KBGI. Kami berharapan dalam kompetisi ini para mahasiswa yang bertanding dapat saling tukar informasi dan bekerjasama di kemudian hari. Nantinya karya mahasiswa yang menang akan diaplikasikan ke masyarakat,” pungkas Yudi Haryanto . (A.Y)