Kota Malang – Mengisi momentum pergantian tahun 2017-2018 hari ini, IKIP Budi Utomo (IBU) Malang menggelar panggung hiburan yang dipersembahkan bagi para mahasiswa dan seluruh civitas akademika IBU.
Meski merayakan pergantian tahun baru, namun sajian acara yang dilaksanakan justru sarat dengan sentuhan budaya Indonesia yang disajikan dalam bentuk tari-tarian daerah yang dibawakan oleh para mahasiswa IBU sendiri seperti tarian dari daerah Sumba dan daerah yang lain.
Mahasiswa dan civitas akademika IBU nampak menikmati acara tersebut dengan memadati tempat duduk yang disediakan panitia dan areal sekitar panggung tempat acara berlangsung.
Rektor IKIP Budi Utomo, Nurcholis Sunuyeko menjelaskan bahwa kegiatan malam tersebut memang sengaja digelar sebagai ajang hiburan bagi para mahasiswa dan civitas akademika IKIP Budi Utomo dalam memperingati pergantian tahun.
“Semoga acara seperti ini bisa menjadi tradisi dan acara reguler di IKIP Budi Utomo. Nanti di bulan Januari 2018 juga akan dilaksanakan Pekan Budaya yang akan dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IBU,” ujar Rektor IBU, Nurcholis Sunuyeko di hadapan pengunjung acara.
Rektor IBU lebih lanjut menjelaskan jika dalam acara yang bertajuk IBU Reborn di kampus C IBU tersebut diisi dengan berbagai sajian seni budaya asli Indonesia dari berbagai daerah, juga hiburan musik reggae yang menghadirkan band lokal bergenre reggae dari kota Malang.
“Semoga acara ini bisa menjadi momentum titik balik bagi kita semua di kampus IBU untuk bisa lebih belajar lagi dan meningkatkan kualitas dari sisi manapun baik pembelajaran kualitas, kegiatan kemahasiswaan dan yang lain-lain,” ujar Nurcholis.
BEM IBU diharapkan oleh Rektor IBU untuk bisa membuat para mahasiswa IKIP Budi Utomo bisa lebih cinta kepada kampusnya, sehingga diharapkan semua mahasiswa IBU tidak melakukan kegiatan atau tindakan yang kontra produktif dari tujuan besar bersama civitas akademika IBU.
“Saya mendapatkan informasi yang menggembirakan, bahwa kampus IBU telah masuk menjadi salah satu dari lima perguruan tinggi swasta yang kualitasnya tidak kalah dengan perguruan tinggi negeri,” ujar Nurcholis Sunuyeko yang disambut riuh tepuk tangan para undangan.
Selain acara hiburan budaya nusantara dan musik reggae, disediakan pula jagung yang bisa dibakar dan dinikmati oleh para undangan dengan membakar secara bersama-sama yang menambah keakraban daei semua undangan yang menghadiri acara tersebut. (A.Y)