Kota Malang – Dengan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Paiton Energi, hari ini pembangkit energi tenaga surya dan laboratorium pembelajaran energi surya di SMAN 8 kota Malang diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, Selasa (30/01).
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMA 8, M. Sulthon menyatakan bahwa pembangkit listrik tenaga surya dan laboratorium pembelajaran energi surya di SMA Negeri 8 kota Malang ini merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia.
“Laboratorim Pembelajaran Energi Surya adalah upaya sekolah untuk lebih mencintai lingkungan. Para siswa mulai diajarkan tentang Energi Surya yang merupakan energi terbarukan,” ujar M. Shulton.
Sementara itu, Walikota Malang, M. Anton berharap agar kehadiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI di SMAN 8 kota Malang ini bisa memotivasi siswa siswi SMAN 8 agar semakin kreatif dan terus berkarya menciptakan hasil karya yang bermanfaat.
“Saat ini persaingan sudah sangat kompetitif, sehingga perlu job kreator untuk mampu merubah mindset sehingga akan bisa bersaing, apalagi nantinya tidak hanya bersaing dengan produk asing tetapi juga dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dari negara lain. Ayo kita mulai berpikir ciptakan pekerjaan dan bukan hanya mencari pekerjaan saja,” ujar Walikota M. Anton.
Sementara itu, Syaqib Bafaqih selaku Direktur Keuangan Paiton menyatakan bahwa fasilitas pembangkit tenaga surya dan laboratorium pembelajaran energi surya di SMAN 8 kota Malang tersebut merupakan perwujudan program CSR Paiton.
“Kita ingin ke depan akan mulai mengarah ke clean energy,” ujar Syaqib Bafaqih.
Dengan keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Laboratorium Pembelajaran Energi Surya di SMAN 8 kota Malang ini diharapkan oleh Kepala Dinas Kependidikan Jawa Timur, Syaiful Rahmad untuk bisa memotivasi sekolah-sekolah yang lain untuk terus berkarya dan berinovasi.
Sebelum meresmikan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy menyatakan bahwa sudah tepat jika Paiton menberikan dana CSR ke SMAN 8 karena sekolah ini memiliki tradisi riset yang kuat.
“Memang energi terbarukan ini masih belum tergarap secara maksimal, sehingga dengan adanya laboratorium energi surya di SMAN 8 Malang ini harapannya bisa menciptakan periset-periset handal di bidang energi terbarukan,” ungkap Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Muhadjir Effendy menegaskan bahwa sekolah tidak boleh lagi ekslusif tapi harus menjadi bagian dari lingkungan sekitar, sehingga guru tidak hanya mengajar tetapi juga menjadi fasilitator penyambung jaringan juga.
“Masih ada 90 ribu sekolah yang belum memiliki jaringan listrik dan internet sehingga pekerjaab rumah kita masih sangat banyak. Kalau di Jawa Timur sudah merata. Dan ini problem negara kita sangat luar biasa dimana masih timpang atau disparitasnya sangat tinggi, sehingga perlu benar-benar serius menyelesaikan masalah ini. Kita harus jujur dan jangan pura-pura sudah maju, dan yang masih tertinggal jangan tersinggung juga,” ujar Muhadjir Effendy. (A.Y)