Kota Malang – Calon Wali Kota Malang dari Pasangan Menawan, Ya’qud Ananda Gudban menegaskan jika struktur dari RT dan RW nantinya akan bisa berkomunikasi langsung dengan pemerintah kota agar tidak menyebabkan terputusnya komunikasi antara RT dan RW dengan kepala daerah atau pemerintah yang berdampak munculnya permasalahan-permasalahan di kota Malang.
“Contohnya pemberian bantuan sosial yang kisruh karena tidak tepat sasaran ataupun tidak sampai ke masyarakat karena komunikasi yang kurang antara struktur pemerintah kota dengan RT dan RW. Kita harus ubah ini, karena struktur terkecil yakni RT dan RW harus kita perhatikan dan dengar apa saran dan masukannya, termasuk pendataan warga,” ujar Ya’qud Ananda Gudban saat bertatap muka dengan Warga Jodipan, Rabu (31/1) malam.
Perempuan yang akrab disapa Nanda tersebut menegaskan dirinya tidak ingin program kerjanya terdengar muluk tetapi lebih ingin menyelesaikan problem riil yang ada masyarakat, termasuk mendengarkan kelhan dan masukan dari warga masyarakat saat melakukan roadshow ke kampung-kampung saat ini.
“Jangan dikira masalah banjir itu efeknya hanya lelah, tapi lebih dari itu. Waktu kita terbuang, perekonomian terganggu dan sebagainya. Apalagi banjir. Ini sampai sekarang belum ada solusi dan eksekusi nyata,” beber perempuan yang menjabat sebaga Ketua DPC Hanura kota Malang tersebut.
Selain itu, Nanda menginginkan citra kota Malang sebagai kota pendidikan harus ditingkatkan menjadi kota pendidikan internasional sehingga tidak ada lagi warga masyarakat yang belum pendidikan tinggi sementara jumlah perguruan tinggi di kota Malang mencapai 57 kampus.
“Kita akan programkan kuliah gratis bagi putra putri warga Kota Malang khususnya warga yang kurang mampu,” ungkapnya.
Dalam kesempatan bersama warga itu, Nanda Gudban juga menampung berbagai permasalahan warga, termasuk masalah kesehatan, kemiskinan dan juga kesenjangan sosial yang selama ini masih dirasakan warga. (A.Y)