Abah Anton siapkan branding baru untuk Kampung Keramik Dinoyo hingga promosi ke Bulgaria

banner 468x60

Kota Malang – Memasuki masa kampanye di hari ke 21, Pasangan Calon (Paslon) M. Anton dan Syamsul Mahmud melakukan blusukan ke wilayah RW 03 Kampung Wisata Keramik Dinoyo Kelurahan Dinoyo Lowokwaru pagi tadi, Selasa (06/03).

Kedatangan Paslon nomor urut 2 yang mengusung jargon MALANG APIK (Agamis, Progresif, Insklusif dan Kreatif) tersebut disambut dengan kesenian tradisional Rampak Barong dan Reog sebelum melakukan dialog dengan masyarakat dan melihat langsung proses pembuatan keramik dari dekat seta belajar menghias keramik di salah satu home industri.

Bacaan Lainnya

Anton yang akrab disapa dengan Abah Anton tersebut menyatakan bahwa untuk meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif maka produk daerah tersebut harus berbasis kearifan lokal dan didukung potensi generasi milenial dengan teknologi ekonomi kreatif sehingga berkarakter dengan melihat trend ekonomi terkini.

“Kami ingin mengarahkan Kota Malang sebagai salah satu basis perekonomian kreatif

Indonesia. Saya bersama Wakil saya ingin membranding dan mengintegrasikan semua upaya itu membentuk Kota Malang menjadi Kota tujuan Wisata Inovasi,” ujar Abah Anton dihadapan masyarakat Kampung Wisata Keramik Dinoyo.

Dalam mencapai tujuan tersebut, Abah Anton menyampaikan bahwa Kampung Keramik Dinoyo akan terus dikembangkan sebagai tempat wisata edukasi kerajinan keramik, sehingga memiliki manfaat yang dapat mendorong sektor industri kreatif khususnya kerajinan keramik.

“Upaya mengembangkan Kampung Wisata Keramik Dinoyo ini akan terus kami perjuangkan dan menjadi salah satu program yang diprioritaskan khususnya dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sehingga para pengrajin harus diberi sarana untuk memperbesar dan memperkuat usahanya,” ujar Abah Anton.

Komitmen Abah Anton dalam memajukan Kampung Wisata Keramik Dinoyo sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, bahkan saat masih menjabat sebagai Walikota Malang Abah Anton secara khusus mempromosikan produk keramik Dinoyo pada momentum pembukaan House of Indonesia oleh KBRI di Bulgaria. Setahun setelah mempromosikan d Bulgaria, Abah Anton turut memperjuangkan pengelolaan pabrik keramik yang merupakan aset Pemprov Jatim tersebut agar bangunan pabrik yang sudah tidak aktif selama satu dekade itu dapat dimanfaatkan sebagai jujukan wisata edukasi.

“Kesenian tradisi Rampak Barong dan Reog ini harus dipertahankan meski arus globalisasi terus berkembang, tradisi tidak boleh ditinggalkan karena merupakan budaya tradisional yang bisa dipadukan dengan wisata edukasi kerajinan keramik sehingga menjadi sebuah paket wisata yang komplit dan unik,” pungkas Abah Anton. (A.Y)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan