Kota Malang – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kota Malang pada tanggal 27 Juni mendatang, ternyata Kampanye Hitam (Black Champaign) yang berisi berita bohong dan fitnah tentang satu atau lebih Pasangan Calon (Paslon) masih banyak terjadi hingga hari ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Pemenangan ASIK, Arief Wahyudi yang menegaskan bahwa kampanye hitam untuk mempengaruhi atau membingungkan masyarakat tentang pilihan Walikota dan Wakil Walikota dalam Pilkada kota Malang mendatang masih terus terjadi.
“Saya dengar ada tim dan Paslon yang mengaku-ngaku mendapatkan amanah dari Abah Anton untuk melanjutkan perjuangan Abah Anton selama memimpin kota Malang hampir lima tahun terakhir. Bahkan ada juga yang menyebarkan informasi bahwa Abah Anton sudah mengundurkan diri sebagai Calon Walikota Malang dalam momen Pilkada 27 Juni 2018. Itu bohong besar,” ujar Arief Wahyudi.
Menurut Arief Wahyudi, akibat black champaign yang dilakukan telah menyebabkan 48% masyarakat kota Malang ragu untuk memilih Paslon ASIK karena tidak yakin apakah gambar/foto Abah Anton masih ada di kertas suara nantinya yang bisa berpengaruh pada penurunan jumlah pemilih,” ujar Arief Wahyudi.
“Money Politics masih sangat mungkin terjadi, sehingga jika ada money politics tolong sampaikan kepada kami, Panwaslu ataupun polisi agar bisa segera ditindaklanjuti. Namun yang harus diingat bahwa, Lima tahun kebaikan yang sudah dilakukan oleh Abah Anton harus terus dilanjutkan Paslon ASIK untuk periode yang kedua kalinya,” pungkas Arief Wahyudi.
Arief Wahyudi juga mengingatkan bahwa saat ini ada permainan klaim mulai dari Dewan Syuro hingga Satgas Harda Bangsa PKB yamg diklaim telah mendukung Paslon selain ASIK, padahal hal tersebut tidaklah benar adanya,” ujar pria berkumis ini.
Menanggapi berbagai Black Champaign yang diarahkan kepada Paslon ASIK, Arief Wahyudi justru mengingatkan kembali pesan Abah Anton yang meminta para pendukungnya untuk melakukan kampanye yang santun dan simpatik dengan tidak melakukan kampanye hitam. (A.Y)
