Lumajang – Hidup sehat itu mudah dan murah. Hal tersebut senantiasa digaungkan oleh BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat modern.
Dalam rangka menyambut Asian Games XVIII sekaligus merayakan HUT BPJS Kesehatan yang ke-50, BPJS Kesehatan berencana menggelar Senam Sehat Kolosal 18.8.18 Peserta JKN-KIS se-Indonesia di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Minggu (29/07). Sesuai dengan namanya, kegiatan ini diikuti oleh 18.818 orang, mulai dari peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan, stakeholder terkait, hingga para Duta BPJS Kesehatan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mempromosikan betapa murahnya dan mudahnya untuk menerapkan pola hidup sehat. Cukup dengan senam rutin setiap pagi, kita sudah bisa meningkatkan kebugaran dan sistem imun kita sehingga tidak mudah sakit. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat sehari-hari, diharapkan jumlah peserta JKN-KIS yang sakit bisa menurun, sehingga pembiayaan pelayanan kesehatan dapat dialokasikan ke program promotif preventif yang dilakukan agar masyarakat tetap sehat,”
ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jember, Tanya Rahayu dalam acara tersebut.
Tak hanya di Monas, kegiatan Senam Sehat Kolosal 18.8.18 tersebut juga diselenggarakan serentak di seluruh Kantor Cabang BPJS Kesehatan se-Indonesia. Untuk Kantor Cabang Jember diadakan di Alun-Alun Kabupaten Lumajang.
Tanya menyebutkan, dengan mengajak serta masyarakat untuk membiasakan berolahraga dan menerapkan gaya hidup sehat, dampak jangka panjangnya diharapkan bisa menekan jumlah
penderita penyakit katastropik di Indonesia.
Menurut Tanya, tahun 2017, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik telah mencapai Rp 18,4 triliun atau 21,8% dari total biaya pelayanan kesehatan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, BPJS Kesehatan juga fokus untuk menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat melalui berbagai program promotif preventif yang dilaksanakan.
Sementarabagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik seperti diabetes melitus dan hipertensi, dapat mengelola risiko tersebut melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang juga merupakan bagian dari upaya promotif preventif perorangan peserta JKN-KIS.
“Berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah melalui penerapan pola hidup sehat. Kesehatan menjadi salah satu pilar yang menentukan kemajuan suatu bangsa karena kesehatan tersebut dapat mempengaruhi produktivitas penduduknya. Ke depannya kami berharap kesadaran masyarakat untuk membudayakan pola hidup sehat dapat meningkat dari waktu ke waktu,” ujar Tanya.
Sampai dengan 20 Juli 2018, terdapat 2.220.791 jiwa penduduk yang telah menjadi peserta JKN-KIS dari Kabupaten Jember dan Lumajang. Untuk wilayah Jember dengan jumlah penduduk kurang lebih 2.110.000 jiwa sudah terdaftar JKN-KIS sejumlah 1.578.784 jiwa atau 74,8%, sedangkan untuk wilayah Lumajang dari jumlah penduduk kurang lebih 1.108.000 jiwa yang sudah terdaftar JKN-KIS sejumlah 642.007 jiwa atau 57,9%.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan kesehatan Cabang Jember telah bekerja sama dengan 190 FKTP yang terdiri atas 75 Puskesmas, 52 Dokter Praktik Perorangan, 43 Klinik, 20 Dokter Gigi dan 4 Apotek Rujuk Balik. Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan Cabang Jember telah bermitra dengan 16 RS, 16 Apotek IFRS dan 7 Optik. (A.Y)